kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,49   5,85   0.63%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IPF 2017 bahan tren masa depan industri properti


Kamis, 30 November 2017 / 15:35 WIB
IPF 2017 bahan tren masa depan industri properti


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Economic Forum mengadakan Forum Properti pertama di Indonesia bertajuk Indonesia Property Forum (IPF 2017). Ini merupakan forum bagi para pemimpin di sektor properti untuk dapat mengantisipasi tren dan peluang dalam industri properti Indonesia di tahun-tahun mendatang.

Sachin Gopalan, Co-founder Indonesia Economic Forum mengatakan, meskipun pertumbuhan ekonomi secara rata-rata dinilai rendah, namun berbagai proyek properti terus berlangsung. Pada saat yang sama, Pemerintah Indonesia juga melakukan investasi secara signifikan dalam infrastruktur yang sangat dibutuhkan dan sangat penting sebagai pendukung bagi sektor properti.

"Namun, dalam 10 tahun ke depan, peluang industri properti akan berkembang dan berubah. Pertanyaannya adalah apakah bisnis properti Anda masih layak?." jelas Sachin dalam acara IPF yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (30/1).

Sachin bilang, ada persoalan serius yang timbul akibat salah memahami berbagai aspek perubahan yang cukup rumit saat ini, tren, dan peluang, yang semuanya dapat meningkatkan kemungkinan pengambilan sebuah keputusan yang tidak fokus dan pada akhirnya dapat mempengaruhi bisnis secara signifikan, termasuk kebutuhan modal, arus kas dan profitabilitas.

Menurut Shoeb Kagda, founder Indonesia Economic Forum, pergeseran demografis juga akan berdampak besar terhadap sektor properti di masa depan. Urbanisasi yang cepat, cluster living, meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah dan bangkitnya industri baru, akan membentuk industri properti dalam beberapa dekade ke depan dan berkontribusi pada percepatan pertumbuhan yang luar biasa.

Kecenderungan ini, ditambah dengan faktor teknologi, akan memposisikan Indonesia sebagai pusat utama inovasi dan gagasan baru dalam sektor properti.

Penyelenggaraan pertama IPF tahun ini, akan menampilkan para pembicara dari sektor publik dan swasta, serta tokoh-tokoh industri properti Indonesia. Para pembicara antara lain Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, Bupati Karawang Cellica Nurrachadian.

Sementara dari pelaku usaha yang hadir antara lain Pendiri dan Chairman Lippo Group Mochtar Riady, Cairman Pollux Properties Po Soen Kok, mantan Menteri dan Presiden Direktur Agung Podomoro Land Cosmas Batubara, Pendiri dan Cahirman Grup Jababeka SD Darmono, Presiden Direktur Bank BTN Maryono, CEO Bakrie Group Group Anindya Bakrie, dan Direktur Eksekutif dan CEO Pollux Property Nico Purnomo Po.

Indonesia Property Forum juga akan meresmikan P50 yaitu sebuah komunitas bagi para pemimpin bisnis di sektor properti dari seluruh dunia yang telah berkontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan di negara masing-masing.

Mereka adalah individu yang menciptakan konsep inovatif untuk memecahkan tantangan negara mereka dalam kebutuhan perumahan, bangunan komersial, kawasan industri dan infrastruktur.

P50 merupakan platform untuk bertukar gagasan dan pemikiran guna menemukan solusi baru terhadap tantangan yang dihadapi masyarakat dan negara. Untuk dapat bergabung dalam P50, adalah melalui undangan. Program dan kegiatan ini dikelola oleh Asian Business Insight, PTE - Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×