Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Direktur Indonesian Public Institute Karyono Wibowo meminta Presiden Joko Widodo turun tangan langsung di pemilihan pucuk pimpinan perusahaan BUMN, tak terkecuali bursa Dirut Pertamina. Tujuannya, agar proses tersebut terbebas dari kepentingan.
"Presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan memiliki tanggung jawab terhadap penyehatan, penyelamatan dan pengelolaan aset-aset negara dan sumber daya yang dikelola oleh BUMN untuk kemakmuran rakyat sebesar-besarnya," katanya, Kamis (27/11).
Menurutnya, Presiden Jokowi bisa membentuk tim khusus mengawasi proses seleksi hingga pelaksanaan kinerja jajaran direksi BUMN. “Dengan demikian, bisa diharapkan pengelolaan BUMN dapat menjadi lokomotif pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa,” ujarnya.
Karyono menilai proses seleksi Dirut Pertamina kali ini memicu polemik. Pasalnya, proses seleksi dinilai tidak transparan. “Ada kesan kuat Menteri BUMN ingin memaksakan calon dari luar Pertamina,” paparnya.
Ini yang menurut Karyono memicu kecurigaan publik, ada kepentingan diproses seleksi Dirut Pertamina. “Jika hal ini terjadi sungguh disayangkan, karena rakyat berharap kepada presiden Jokowi bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini,” katanya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno menyampaikan proses seleksi Dirut Pertamina sudah masuk pada Tim Penilaian Akhir (TPA). Kini, bursa calon Dirut Pertamina mengerucut pada tiga nama. Santer disebut salah satu nama dari tiga kandidar itu Dwi Soetjipto, yang kini selaku Dirut Semen Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News