Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pasadena Biofuels Mandiri resmi mengoperasikan secara komersial atawa commercial operation date (COD) Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu berkapasitas 3x1 megawatt (MW) di Desa Sukadamai, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, pada Rabu (3/5).
Direktur Utama PT Pasadena Biofuels Mandiri, Edmond Widjaja mengatakan, Biodena Energy Group berkomitmen untuk terus mendukung upaya PT PLN (Persero) dalam meningkatkan bauran energi hijau di tanah air.
“Kami berharap PLTBg ini dapat meningkatkan bauran energi bersih di tanah air sehingga berkontribusi dalam mewujudkan target pemerintah untuk mencapai net zero emission," ujar Edmond dalam siaran pers, Rabu (3/5).
Baca Juga: Ini Penyebab Pengembangan EBT di Tanah Air Terkendala
PLTBg Ujung Batu memanfaatkan limbah palm oil mill effluent (POME) atau limbah cair dari pabrik minyak kelapa sawit milik PT Rohul Sawit Industri. Dengan menggunakan teknologi pengolahan secara anaerobik, limbah cair kelapa sawit tersebut diolah menjadi energi biogas.
“Selain menghasilkan energi bersih, PLTBg Ujung Batu juga menerapkan teknologi tepat guna untuk pengelolaan limbah sawit yang ramah lingkungan serta turut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon sebesar 100.000 ton CO2 atau setara dengan emisi 10.000 mobil per tahun,” terang Edmond.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Agung Murdifi mengatakan, kontribusi swasta seperti Biodena Energy Group mendukung upaya PLN dalam meningkatkan bauran energi bersih merupakan hal yang penting untuk membantu Pemerintah Indonesia mewujudkan target Net Zero Emission 2060.
Baca Juga: Realisasi Kapasitas EBT Terpasang Hingga November 2022 Capai 12.526 MW
Saat ini, bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Riau telah mencapai 9,62%. Pengoperasian PLTBg Ujung Batu, kata Agung, dapat meningkatkan keandalan pasokan listrik, khususnya di Kabupaten Rokan Hulu dan sekitarnya.
“Selain itu, hadirnya PLTBg ini juga mampu berkontribusi untuk mengefisiensi Biaya Pokok Penyediaan (BPP) PLN di Riau sebesar Rp 11,9 miliar per tahun,” tambah Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News