kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

IRESS: UU Minerba di manipulasi karena ada tekanan


Jumat, 10 Januari 2014 / 21:46 WIB
IRESS: UU Minerba di manipulasi karena ada tekanan
ILUSTRASI. Cara Mudah Menghilangkan Objek di Foto Tanpa Perlu Punya Skill Editing dan Aplikasi.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Direktur Eksekutif IRESS (Indonesian Resources Studies) Marwan Batubara menilai pemerintah sebenarnya paham dengan kewajiban hilirisasi dan larangan ekspor mineral.

Namun karena berbagai kepentingan dan tekanan membuat pemerintah mencarikan jalan dan memanipulasi penafsiran UU Minerba. "Inkonsistensi sikap dengan relaksasi, membuka kembali kesempatan ekspor secara besar-besaran," ujar Marwan di kawasan SCBD, Jumat  (10/1).

Marwan menyebut dalam lima tahun terakhir eksploitasi mineral meningkat berlipat ganda. Indonesia menjadi objek pengurasan massif bahan mentah guna mengamankan persediaan negara lain. Akibatnya harga produk mineral turun, penerimaan negara lebih rendah dari tingkat produksi yang berlipat ganda serta kerusakan lingkungan.

Marwan menjelaskan Indonesia menjadi negara pengekspor 60% bijih nikel dan 66% bijih bauksit ke China. Dengan begitu negara kehilangan pendapatan dari sektor minerba. akibat aksi penyelundupan mencapai Rp 6 triliun.

Nilai kerugian ini merupakan selisih antara data impor yang dimiliki China dengan data ekspor yang diterbitkan Kementerian ESDM. "Kita sudah terlalu lama jadi pencundang. Apa iya terus seperti itu," ungkap Marwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×