kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Isuzu siap ikuti aturan Euro 4


Minggu, 04 Maret 2018 / 18:39 WIB
Isuzu siap ikuti aturan Euro 4
ILUSTRASI. Isuzu mu-X


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aturan emisi Euro 4 di Indonesia akan mulai dilakukan tahun ini untuk kendaraan berbahan bakar bensin, sedangkan untuk kendaraan diesel akan dilakukan di tahun 2020. Ketentuan ini sudah disahkan melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau yang lebih dikenal dengan Standar Emisi Euro IV.

Ernando Demily, Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia menyetujui penerapan Euro 4. Hal ini diperlukan untuk mendukung kemajuan negara Indonesia. Apalagi negara-negara lain sudah melakukan itu seperti Singapura, Thailand, dan negara lainnya sudah beralih ke Euro 4 dan bahkan lebih.

“Isuzu sudah sangat siap menghadapi regulasi pemerintah mengenai EURO 4, karena kami sudah memiliki engine yang mendukung EURO 4 sejak tahun 2011, yaitu engine common ail. Pastinya ketika regulasi ini dilakukan ada dampak untuk para pengusaha, terutama untuk bisnis logistik dimana akan terkena dampak yaitu logistic cost akan meningkat juga,” kata Ernando dalam keterangan pers, Minggu (4/3).

Common rail pertama kali diperkenalkan pada truck Isuzu GIGA mulai tahun 2011. Common rail adalah teknologi baru dalam dunia komersial Indonesia untuk mengatur bahan bakar dengan berbasis elektronik dilengkapi komponen common rail dan injector.

Ada beberapa keunggulan common rail dibandingkan dengan konvensional. Pertama, teknologi common rail mampu untuk menurunkan emisi dan output yang lebih tinggi dalam kaitannya dengan tekanan injeksi tinggi di semua tingkat pemakaian. 

Kedua, mengurangi kebisingan dan emisi dalam kaitannya dengan pengendalian kuantitas injeksi.

Ketiga, meningkatkan kinerja dalam kaitannya dengan peningkatan kontrol waktu yang fleksibel. Keempat, bebas untuk mengendalikan tekanan injeksi sebagai respons terhadap putaran dan beban mesin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×