kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Itama Ranoraya (IRRA) proyeksikan penjualan di kuartal I-2020 stagnan


Minggu, 08 Maret 2020 / 13:43 WIB
Itama Ranoraya (IRRA) proyeksikan penjualan di kuartal I-2020 stagnan
ILUSTRASI. Ilustrasi Produk alat kesehatan yang didistribusikan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) memproyeksikan penjualan di kuartal I tahun ini cenderung stagnan, alias sama seperti periode Januari-Maret 2019 lalu.

Berdasarkan prospektus IRRA, pendapatan usaha perusahaan di kuartal I 2019 sebesar Rp 26,38 miliar. Posisi ini turun  44,55% dari periode sebelumnya yang mencapai Rp 47,59 miliar. Hal tersebut terjadi karena tren penjualan ke pemerintah mengalami penurunan. 

Direktur Itama Ranoraya Pratoto S Raharjo menjelaskan, meski di tahun lalu penjualan alat kesehatan ke pemerintah tertunda akibat keterlambatan pengadaan lantaran terjadi hajatan politik, harapannya permintaan alkes di tahun ini bisa lebih baik. Tapi hal tersebut tidak terjadi dalam waktu dekat.

"Permintaan alat kesehatan dari pemerintah tentu sesuai dengan anggaran pemerintah,"  kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (6/3). 

Baca Juga: Kinerja Itama Ranoraya (IRRA) Terpengaruh Efek Belanja Alat Kesehatan

Toto mengungkapkan sejauh ini secara volume penjualan, barang yang paling banyak di pasok ke pemerintah adalah jarum suntik. Pemesanan ini melalui Kementerian Kesehatan.

Meski menyasar pemerintah, Toto menyebut, komposisi penjualan antara pemerintah dan swasta sebenarnya hampir mirip. Pasalnya, selain menjual jarum suntik, IRRA menjual alkes lain seperti reagen atau alat yang dipakai untuk menguji adanya glukosa ke Palang Merah Indonesia (PMI) untuk screening test darah. 

Nah, PMI ini dianggap sebagai swasta karena memang bukan lembaga pemerintahan. 

Walau mematok kinerja konservatif di tiga bulan pertama tahun ini, Itama Ranoraya tetap optimistis penjualan di sepanjang 2020 bisa tumbuh 15% sampai 18% bila dibandingkan tahun 2019. 

Ada beberapa cara yang akan dilakukan IRRA, salah satunya menambah jaringan pemasaran dengan menunjuk sub-distributor, perwakilan, maupun cabang yang paling optimal dan efisien untuk ditempatkan di setiap kota bidikan. 

Adapun di tahun ini IRRA akan menjajal pasar baru seperti Surabaya, Medan, dan Bandung. 

Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) bidik pertumbuhan penjualan hingga 18% di 2020

Selain itu, IRRA juga akan bekerjasama dengan lebih dari dua prinsipal baru dari dalam dan luar negeri. Toto bilang, Itama Ranoraya menargetkan di semester II 2020 penekanan kerjasama atau MOU ke lebih dari 2 prinsipal baru itu ramping dan bisa menjual ke pasaran. 

Agar semua rencana IRRA bisa berjalan mulus, distributor alat kesehatan ini telah menyiapkan belanja modal sekitar Rp 12 miliar untuk perluasan kantor dan gudang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×