kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

ITDC gaet banyak investor untuk proyek Mandalika


Senin, 21 Agustus 2017 / 17:28 WIB
ITDC gaet banyak investor untuk proyek Mandalika


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) semakin ekspansif di bisnis pariwisata. Tak hanya serius menggarap wisata prioritas non Bali, yaitu Bromo Tengger Semeru, ITDC juga mengembangkan proyek Mandalika yang akan mulai tahun 2019.

Direktur Bidang Pengembangan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Edwin Darmasetiawan mengatakan, proyek pembangunan Mandalika sudah ada anggarannya dan sudah menggaet banyak investor.

Hingga saat ini, tercatat misalnya sudah ada investor Amerika yang membangun Hotel Paramount Studio di tanah seluas 9,6 hektare (ha) dengan nilai investasi Rp 1 triliun. Selain itu, ada juga investor dalam negeri yang disebut-sebut akan membangun hotel X2  dengan biaya investasi Rp 300 miliar.

Kemudian ada pula investor asal Korea juga akan membangun hotel Royal Tulip di lahan seluas 3 ha dengan nilai investasi Rp 250 miliar. Sedangkan Hotel Pullman yang ditangani ITDC mengeluarkan biaya Rp 600 miliar dengan kapasitas 250 kamar di lahan seluas 4 ha. “Semua proyek hotel ini di Pantai Seger yang target soft launching pada triwulan I 2019,” ujar Edwin, Senin (21/8). 

Di samping menggaet investor untuk menggarap pembangunan hotel, ITDC bersiap membangun Masjid Agung Mandalika dengan nilai investasi Rp 35 miliar dan pembangunan Hotel Club Med berkapasitas 350 kamar di lahan seluas 15 ha.

Edwin bilang, sejauh ini, total penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 250 miliar yang diperoleh untuk membangun infrastruktur dasar seperti badan jalan, penataan pantai Kuta dan lainnya, akan habis pada triwulan ketiga tahun 2017. Sedangkan untuk mencari alternatif pendanaan murah sebesar Rp 1,85 triliun lagi, ITDC masih mencari di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×