kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Iwan Sunito Berbagi Tips Berinvestasi di Australia


Senin, 28 April 2025 / 00:10 WIB
Iwan Sunito Berbagi Tips Berinvestasi di Australia
ILUSTRASI. Iwan Sunito


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Iwan Sunito merupakan salah satu contoh nyata orang Indonesia yang berhasil membangun karier dan bisnis besar di luar negeri. Pendiri One Global Capital ini sukses membangun bisnis properti di Australia dan menginspirasi banyak diaspora Indonesia.

Kesuksesan tersebut didapat berkat ambisi, ketekunan, dan visi yang dimilikinya sejak awal. Berpengalaman lebih dari 20 tahun, Iwan membangun kepercayaan investor dari berbagai negara.

Dari gaji awal Rp 250 juta setahun, kini Iwan mengelola portofolio proyek bernilai Rp 5 triliun- Rp 25 triliun di Negeri Kanguru itu.  “Saya selalu percaya, bahwa kepercayaan besar datang dari kepercayaan-kepercayaan kecil," kata Iwan dalam keterangannya, Minggu (27/4).

Iwan melihat bahwa Asutralia  tetap menjadi pilihan terbaik untuk investasi karena stabilitas dan peluang ekonomi negara tersebut.

Baca Juga: Okupansi Hotel Milik Iwan Sunito di Sydney Mencapai Rekor

Bagi calon investor dan pebisnis di Indonesia yang ingin merambah Australia, Iwan Sunito berbagi sejumlah tips. Pertama, fokus pada bisnis yang diminati. Lalu mulailah dari bisnis kecil dan bertumbuh perlahan.

Kedua, cari partner bisnis yang sudah berpengalaman dan punya rekam jejak. “Ikuti tren investasi yang terbukti berhasil, seperti investor Jepang yang fokus mencari bisnis yang sudah memiliki skala, keahlian khusus, serta catatan keberhasilan yang terbukti. Jangan coba sendirian karena kompetitor lokal pasti jauh lebih unggul dalam pemahaman pasar lokal,” paparnya. 

Ketiga, bangun kepercayaan jangka panjang dan hindari berbisnis dengan pihak yang rekam jejaknya meragukan.

Seperti diketahui, Iwan memulai dari nol saat kuliah di Sydney, kemudian mendirikan Crown Group dan One Global Capital, dua perusahaan properti yang sukses mengembangkan berbagai proyek prestisius. 

Baca Juga: Genjot Ekspansi, One Global Capital Perkuat Kolaborasi dengan Mitra di Indonesia

Semua berawal dari 1984, saat ayahnya, Handy Sunito, mendorong Iwan bersekolah di Sydney. “Pesannya jelas, cari pijakan di tanah baru,” kenang Iwan. Ia pun mengingat wejangan sang ayah bahwa Surabaya mungkin besar, tapi Sydney jauh lebih besar dalam peluang.

Kuliah di University of New South Wales (UNSW), Iwan menyelesaikan Sarjana Arsitektur (1992) dan Master Manajemen Konstruksi (1993). Pendidikan ini menjadi bekal pentingnya di dunia properti.

Adaptasi di Sydney awalnya tidak mudah. Iwan kerap salah paham bahasa lokal. Namun semua pengalaman itu mengasah ketahanan dan kemampuannya beradaptasi.

Berbekal nasihat ayahnya, Iwan memulai proyek kecil 54 unit di Bondi Junction lewat Crown Group pada 1996. Proyek ini menghasilkan laba sekitar Rp50 miliar dan jadi awal kesuksesannya. Australia yang stabil secara politik dan ekonomi mempercepat pertumbuhan bisnisnya.

Pada 2004, ia menerapkan prinsip investasinya: Buy Well, Add Value, Sell Well. Strategi ini sukses melipatgandakan investasi di Newington, dari Rp20 miliar menjadi Rp400 miliar.

Tahun 2011, Iwan membangun Top Ryde City Living, salah satu proyek terbesar di New South Wales, memperkuat reputasinya di industri properti. Bersama Crown Group dan SKYE Suites, ia meraih banyak penghargaan nasional.

Setelah berpisah dari Crown Group, Iwan membangun One Global Capital. Proyek One Global Resorts Green Square mencatatkan kenaikan pendapatan 15% dengan okupansi 99,5%. Proyek besar lainnya, seperti One Macquarie Park dan proyek eksklusif di Chatswood, tengah berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×