kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IWIP Kebut Pengembangan Kawasan Industri untuk Komponen Baterai Kendaraan Listrik


Kamis, 09 Juni 2022 / 16:18 WIB
IWIP Kebut Pengembangan Kawasan Industri untuk Komponen Baterai Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. Pratama Group -?kawasan industri Indonesia Weda Bay Industrial Park


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

“Untuk industri baterai sendiri dari sisi perizinan sudah siap. Proyeksinya, mungkin dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun kami sudah membangun pabrik baterai. Yang penting bahan bakunya. Kami tidak hanya memproses dengan smelter biasa tapi kami dorong menjadi produk jadi,” tegasnya. 

Di samping proses pembangunan yang cepat, Erry mengatakan, kebangkitan tenaga kerja di IWIP cukup luar biasa. Hal ini terbukti sampai dengan Maret 2022, total penyerapan tenaga kerja sudah mencapai 29.800 orang. Perinciannya, 28.000 tenaga kerja Indonesia dan 1.800 tenaga kerja asing. 

Asal daerah tenaga kerja lokal tersebut sebanyak 50% dari wilayah Lingkar Tambang, 25% dari Maluku Utara, diikuti dari Halmahera Tengah sebanyak 12%, dan sisanya dari Halmahera Timur, Nasional, dan Indonesia Timur lainnya. 

Sampai dengan akhir tahun 2022 nanti, untuk memberdayakan anak bangsa, pihaknya membidik 32.000 tenaga kerja lokal. Dengan demikian, IWIP akan merekrut 10.400 orang pekerja baru di tahun ini. 

Baca Juga: Jadi Segini, Bank Dunia Pangkas Tajam Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi China

Erry mengakui, pembangunan yang dilaksanakan IWIP saat ini utamanya untuk pabrik atau bangunan yang sifatnya mekanikal dan elektrikal. “Pembangunan ini kami gunakan sistem modular di mana sistem serta teknologinya banyak diambil dari China,” ujarnya. 

Maka dari itu, karena teknologinya sangat spesifik dari China untuk saat ini tenaga kerja asing lebih banyak kaitannya dengan instalasi mesin. 

Dalam pelaksanaannya, mula-mula tenaga asing  yang menginstalasi mesin, tetapi dalam prosesnya kontraktor lokal sudah terlibat. Jadi tenaga asing lebih banyak untuk konstruksi dan transfer teknologi. 

Pada saat Indonesia mengalami kontraksi ekonomi akibat pandemi, IWIP dapat berkontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Maulu Utara dengan catatan pertumbuhan industri pengolahan sebesar 5,47%. Hal ini menjadikan PDRB Provinsi Maluku Utara yang terbesar di Indonesia dengan nilai 9,48% pada kuartal IV 2020. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×