kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaga harga, Bulog diminta ikut tender gula


Selasa, 13 Mei 2014 / 16:30 WIB
Jaga harga, Bulog diminta ikut tender gula
ILUSTRASI. Resep daging cabe ijo yang pedas (Youtube/Ardiyanti Ulyana)


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kalangan pengusaha gula meminta agar Bulog tidak diberikan perpanjangan waktu impor gula kristal putih. Bila alokasi izin impor sebanyak 328.000 ton tidak terpenuhi hingga pertengahan bulan ini maka Bulog dianjurkan untuk mengikuti lelang gula di pabrik gula.

Tito Pranolo Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) mengatakan, pihaknya sangat tidak merekomendasikan Bulog untuk mendapat perpanjangan waktu impor karena saat ini sudah memasuki masa giling tebu di pabrik gula lokal.

"Sisa stok dapat diambil dari domestik. Kalau Bulog ikut lelang (gula) pertama, maka harga (lelang gula) akan naik," kata Tito, Selasa (13/5).

Sekedar mengingatkan saja, sebagai upaya untuk mengelola stok gula dalam negeri sebesar 350.000 ton pada tahun ini Bulog diberikan Surat Persetujuan Impor (SPI) gula kristal putih sebanyak 328.000 ton dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang berlaku mulai 1 April-15 Mei 2015.

Dengan keikutsertaan Bulog dalam lelang gula tersebut, harga lelang yang terbentuk tidak semakin menekan para petani. Sehingga kekhawatiran para petani terhadap rendahnya harga lelang gula menjadi termentahkan.

Dengan Harga Patokan Petani (HPP) yang telah ditetapkan Kemendag beberapa waktu lalu sebesar Rp 8.250 per kilogram (kg) tersebut, kalangan pedagang kecenderungannya akan menawar gula hasil lelang mendekati HPP tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×