Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usaha, PGN Saka menargetkan sejumlah kegiatan eksplorasi dan produksi dari lapangan eksisting.
Direktur Utama PGN Saka Avep Disasmita mengatakan, pada tahun ini PGN Saka akan terus melanjutkan pengeboran dan menyelesaikan produksi diberbagai lapangan yang dikelola.
Pada tahun 2022, PGN Saka juga telah berhasil menyelesaikan 2 (dua) proyek besar berproduksi yaitu Lapangan West Pangkah dan Lapangan Sidayu yang memberi kontribusi tambahan energi. Gas dari Lapangan Pangkah nantinya bisa memberikan kontribusi energi ke seluruhnya, khususnya Jawa Timur.
Sepanjang tahun 2022, PGN Saka mencatat kinerja operasional produksi yang positif membawa pengaruh signifikan terhadap pencapaian Perusahaan. Produksi dari aset yang dioperasikan oleh PGN Saka pada tahun 2022 melebihi target APBN yang dibebankan kepada PGN Saka, masing-masing 109% untuk Blok Pangkah dan 101% untuk Blok Muriah.
Tak hanya di Blok Pangkah dan Blok Muriah, untuk blok partner lainnya yang turut berkontribusi dalam pencapaian PGN Saka yaitu pengembangan Blok Ketapang di Lapangan Bukit Tua fase 2B, pengeboran pada empat sumur drilling & completion (D&C) di Blok Fasken yang telah berproduksi, serta harga komoditas migas yang membaik pada tahun 2022.
Baca Juga: PGN Targetkan Peningkatan Kontribusi Bisnis Hulu ke Hilir Sektor Gas Bumi
“Selain kenaikan harga komoditas migas dan total produksi, pencapaian membanggakan ini juga didukung oleh efisiensi biaya operasional serta pengelolaan portofolio keuangan PGN Saka yang mengacu pada prinsip On Time, On Budget, On Scope, On Safely, On Return (OTOBOSSOR),” kata Avep dalam keterangan resmi, Kamis (27/7).
Avep mengungkapkan bahwa produksi PGN Saka sebagian besar berasal dari lapangan Pangkah sebesar 28.000 barel equivalen minyak. PGN Saka menyuplai gas ke PLN sekitar 15 BBTUD, sementara minyak sekitar 7.000 – 8.000 barel dari Lapangan Pangkah.
“Skala kami tetap skala upstream. Kedepan kami ingin menggiatkan kembali eksplorasi, karena bisa menambah portofolio cadangan energi. Program eksplorasi merupakan program strategis untuk PGN Saka di tahun 2023 ini untuk kami melihat kembali potensi apalagi yang bisa dikembangkan ke depannya. Utamanya gas di Jawa Timur dan menambah minyak untuk bangsa Indonesia,” papar Avep.
Selain Pangkah, PGN Saka akan melakukan eksplorasi pada 1 (satu) sumur di Lapangan Kepodang. Eksplorasi dilakukan agar dapat menambah cadangan migas.
Dengan adanya pipa gas 14 inch yang dioperasikan oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG), feeding bisa berkelanjutan untuk Jawa Tengah dan sekitarnya.
“Mudah-mudahan eksplorasi gasnya berhasil dan bisa mulai produksi di Lapangan Kepodang,” harap Avep.
Baca Juga: Kinerja Perusahaan Gas (PGAS) Terbantu Diversifikasi Bisnis di Semester I-2023
PGN Saka juga dipercaya untuk dapat melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi di Blok Sangkar melalui PT Saka Eksplorasi Timur dengan area seluas 8.122,58 kilometer persegi. Total investasi Komitmen Pasti tiga tahun pertama masa eksplorasi sebesar USD 3 juta, meliputi kegiatan studi G&G (Geology& Geophysic), akuisisi dan processing 150 kilometer persegi data seismik 3D.
Lokasi Prospek dan Lead yang terdapat di area Offshore. Blok Sangkar berdekatan dengan area prospek Blok Pangkah yang saat ini dioperasikan 100% oleh PGN Saka.
Avep juga menerangkan bahwa PGN Saka memprioritaskan sumber daya dari dalam negeri untuk dapat berpartisipasi dalam bidang hulu migas. “Kami dan beberapa operator migas diarahkan oleh SKK Migas untuk bisa mengatur bisa bersinergi dengan pengusaha lokal dan menambah potensi bisa dijalankan,” pungkas Avep.
Kini PGN SAKA memiliki 10 aset hulu migas di Indonesia dan 1 aset di luar negeri. Satu asset dalam hal ini adalah di Fasken, Texas untuk memanfaatkan gas yang unconventional dan sudah berproduksi sekitar 80 – 90 MMSCFD. PGN Saka memiliki 36 persen Pericipating Interest (PI).
Sementara di Indonesia, PGN Saka mengelola 10 asset. Terdapat 2 aset dioperasionalkan dimana PGN Saka sebagai operator di Pangkah PSC yang memproduksi minyak, gas dan LPG. Kemudian Muriah PSC yang menyuplai gas ke PLN Tambak Lorok yang berjarak sekitar 200 Kilometer dari operasional PGN Saka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News