Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memastikan komitmennya dalam menjalankan fungsi midstream dan downstream dalam layanan gas bumi nasional.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengungkapkan, sebagai pelaku usaha midstream yang menyalurkan gas bumi dari hulu migas ke pengguna gas bumi, PGN terus berkoordinasi dengan stakeholder dan pemerintah dalam menjaga kepastian, keamanan pasokan dan layanan gas bumi khususnya untuk wilayah yang terdampak berakhirnya kontrak dengan KKKS.
“PGN mengucapkan terima kasih kepada Menteri ESDM, Ditjen Migas, SKK Migas, dan pihak KKKS, atas arahan, komunikasi dan koordinasi yang intensif sehingga PGN telah mendapatkan sinyal positif akan kepastian penetapan alokasi dan harga gas untuk pasokan ke wilayah Jawa Bagian Barat, Batam, Sumatera Bagian Tengah dan Selatan," kata Faris dalam siaran pers Kamis (5/10).
Baca Juga: Pengamat: Kebijakan Harga Gas Perlu Perhatikan Semua Pihak
Faris menambahkan, pihaknya telah menandatangani Kesepakatan Bersama sementara dengan KKKS. Dengan demikian gas dari hulu sudah dapat dialirkan ke jaringan pipa PGN dan dapat dimanfaatkan oleh pelanggan gas.
Ia menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu penetapan alokasi serta harga gas secara resmi dari Menteri ESDM.
Menurutnya, ini akan berdampak terhadap pelayanan PGN dalam memenuhi kebutuhan gas di wilayah-wilayah tersebut.
"Pelanggan tetap dapat menikmati pengaliran gas bumi sesuai dengan alokasi dan harga yang nantinya akan ditetapkan pemerintah ,” tambah Faris.
Volume pengelolaan di Jawa Bagian Barat yang mencakup Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat adalah sebesar lebih dari 500 BBTUD dan jumlah pelanggan lebih dari 200.000 yang terdiri dari segmen rumah tangga, pelanggan kecil, pelanggan komersial dan industri hingga pembangkit tenaga listrik.
Faris menerangkan, infrastruktur gas bumi di Sumatera ke Jawa Bagian Barat didukung oleh infrastruktur yang terdiri dari infrastruktur jaringan pipa transmisi, distribusi, FSRU serta fasilitas pendukung lainnya.
Infrastruktur ini terintegrasi menghubungkan multi pasokan dari berbagai sumber pasokan gas baik gas pipa maupun gas LNG yang dikelola oleh PGN Group.
Fari menegaskan, hal ini merupakan komitmen PGN dalam menjaga keandalan penyaluran gas kepada para pelanggan, sehingga akan menciptakan kepastian, kontinuitas, dan dukungan bagi pemanfaatan energi ramah lingkungan dan peningkatan perekonomian.
Sedangkan di Batam, pengelolaan volume PGN telah mencapai lebih dari 90 BBTUD untuk melayani 5.971 pelanggan yang terdiri dari segmen rumah tangga, pelanggan kecil, pelanggan komersial dan industri hingga pembangkit tenaga listrik melalui infrastruktur pipa gas bumi sepanjang 273,46 Km.
Infrastruktur gas bumi PGN melewati beberapa Kawasan Industri dan pusat komersial di Batam seperti Tanjung Uncang, Panbil, Batamindo, Kabil, Batam Centre, dan Lubuk Baja.
Dengan didukung oleh infrastruktur yang handal serta personel yang kompeten, PGN terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan serta potensi pasar di wilayah Batam yang tersebar di Pulau Batam, Bintan, dan Kundur dengan total potensi volume pemakaian gas mencapai 118,60 BBTUD. Pasokan gas bumi yang andal merupakan salah satu faktor kunci dalam mengembangkan pemanfaatan gas bumi secara nasional, termasuk memenuhi kebutuhan potensi pasar di wilayah Batam.
Baca Juga: Negosiasi Perjanjian Jual Beli Gas dengan Medco, PGN Jamin Pasokan Terjaga
Di wilayah Sumatera Bagian Tengah, area operasi PGN meliputi di Dumai dan Pekanbaru dengan volume penyaluran lebih dari 30 BBTUD untuk melayani hampir 14.000 pelanggan di segmen rumah tangga, pelanggan kecil, komersial, dan industri. Kemudian di Sumatera Selatan dan Lampung, PGN melayani lebih dari 68.000 pelanggan dengan total volume pengelolaan mencapai hampir 18 BBTUD.
“Ke depannya dalam menjaga pemenuhan kebutuhan gas bumi nasional, PGN terus mengupayakan ketersediaan volume gas bumi selain gas pipa juga melalui pasokan LNG sehingga tingkat layanan kepada pelanggan eksisting tercapai," tambah Faris.
PGN juga berkomitmen dalam pengembangan infrastruktur dan inovasi layanan gas bumi yang andal, sehingga ikut berdampak positif terhadap penyerapan energi ramah lingkungan di dalam negeri semakin meningkat. Gas bumi mempunyai nilai tambah sebagai energi alternatif di masa transisi energi menuju target Net Zero Emission tahun 2060 mendatang.
“PGN berprinsip untuk terus menjaga keandalan penyaluran gas dan pembangunan infrastruktur gas bumi secara optimal. Di lain sisi, kami juga terus mempertimbangkan skenario bisnis secara detail dan berkelanjutan baik pada sisi operasional maupun finansial,” tutup Faris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News