kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Jaga Pertumbuhan Berkelanjutan, Paramount Enterprise Terus Adaptif dan Berinovasi


Jumat, 14 November 2025 / 16:46 WIB
Jaga Pertumbuhan Berkelanjutan, Paramount Enterprise Terus Adaptif dan Berinovasi
ILUSTRASI. Maggiore Business Loft GadinG Serpong


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Paramount Enterprise International (PEI) siap terus melanjutkan ekspansi bisnis secara berkelanjutan. Memasuki usia ke-19, perusahaan ini berkomitmen menghadirkan produk dan layanan terbaik yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat. 

Selama hampir dua dekade perjalanan bisnisnya, Paramount Enterprise yang mengawali bisnisnya dari sektor properti telah melakukan ekspansi ke tiga lini bisnis tambahan, yakni kesehatan, hospitality dan energi. 

Group yang dirintis mendiang pengusaha Handiman Cokrosaputra ini menggarap bisnis properti lewat unit bisnis Paramount Land, bisnis kesehatan lewat Bethsaida Healthcare, dan bisnis hospitality lewat Parador Hotels & Resorts.

Presiden Direktur Paramount Enterprise, M. Nawawi, menyatakan Paramount yang akan memasuki usia 19 tahun pada 18 Desember mendatang akan memperkuat komitmennya membangun bisnis yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.

Baca Juga: Paramount Land Bangun Mall Baru Hudson square di Gading Serpong

“Komitmen ini tercermin dari capaian utama 2025 di unit bisnis Paramount Land, Bethsaida Healthcare, dan Parador Hotels & Resorts, mulai dari pertumbuhan penjualan, peningkatan fasilitas dan layanan, hingga penguatan kualitas perusahaan,” ujarnya, Kamis (13/11).

Nawawi menjelaskan, kondisi bisnis sejak pandemi Covid-19 hingga kini masih fluktuatif. Karena itu, Paramount Enterprise menilai strategi yang fleksibel dan adaptif menjadi kunci menjaga pertumbuhan di tengah berbagai tantangan.

Tahun ini, tekanan ekonomi makro dan ketidakpastian kebijakan global turut menekan sektor properti. Paramount Enterprise semula menargetkan pendapatan 2025 sebesar Rp 8 triliun, tumbuh 10% dari realisasi 2024 sebesar Rp 7 triliun. Namun berbagai tantangan membuat target dipangkas menjadi Rp 5,5 triliun–Rp 6 triliun.

“Tekanan yang muncul membuat Paramount Land menunda peluncuran sejumlah produk baru yang sebelumnya direncanakan rilis tahun ini. Kami harus adaptif,” kata Nawawi.

Hingga sembilan bulan pertama 2025, Paramount telah mencatat pendapatan Rp 5,03 triliun atau 90% dari target. Pendapatan tersebut terdiri dari penjualan properti Rp 4,05 triliun (90% dari target Rp 4,5 triliun), pendapatan rumah sakit Rp 855 miliar (95% dari target Rp 900 miliar), serta bisnis hotel sekitar 75% dari target Rp 170 miliar.

Memasuki 2026, Nawawi optimistis prospek properti akan lebih baik, ditopang injeksi likuiditas pemerintah ke Himbara, rencana perpanjangan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga 2027, serta backlog perumahan yang masih tinggi.

PEI belum menetapkan target pendapatan tahun depan. Namun Nawawi memperkirakan penjualan properti Paramount Land dapat tumbuh 10%–15%.

Di tengah tantangan, Direktur Sales & Marketing Paramount Land, Chrissandy Dave, menilai kinerja penjualan masih solid. Di Gading Serpong, Grand Boulevard Aniva habis terjual dalam lima tahap Pra-NUP, sementara Maggiore Fresh Market mencatat permintaan lima kali lipat dari ketersediaan.

Baca Juga: Volume Pasokan Rumah Seken Turun 8,1% Secara Tahunan di Oktober 2025

Paramount juga mulai membangun Hudson Square @ Manhattan District, mal modern pertama yang dikembangkan perseroan. Di Paramount Petals, seluruh ruko Calico Grande terjual pada Agustus 2025.

Direktur Planning & Design Paramount Land, Henry Napitupulu, menambahkan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur menjadi prioritas. Di Gading Serpong, perluasan kawasan komersial dan lifestyle terus dilakukan. 

Sementara di Paramount Petals, pembangunan infrastruktur utama tengah diselesaikan, termasuk akses tol langsung Jakarta–Tangerang KM 25 yang memasuki tahap akhir dan diproyeksikan meningkatkan mobilitas serta nilai kawasan.

Pacu Recurring Income

Tahun ini, kontribusi recurring income Paramount Enterprise International (PEI) mendekati 20% dari total pendapatan. Dalam lima tahun ke depan, perusahaan menargetkan porsinya naik hingga hampir 50% melalui ekspansi di sektor kesehatan dan hospitality.

Nawawi menjelaskan, PEI akan menambah setidaknya tiga rumah sakit baru dalam lima tahun mendatang, masing-masing di Gatot Subroto Jakarta, Manado, dan Paramount Petals. Untuk bisnis hotel, perusahaan menargetkan penambahan minimal dua hotel di Paramount Petals dan Manado. “Ekspansi rumah sakit dan hotel akan mengikuti pengembangan township kami,” ujarnya.

Saat ini, PEI mengelola 10 hotel dari kelas bintang satu hingga bintang empat, termasuk Atria Hotel Gading Serpong, Atria Hotel Malang, Atria Hotel Magelang, Atria Residences Gading Serpong, Fame Hotel Gading Serpong, Fame Hotel Sunset Road Bali, Vega Hotel Gading Serpong, Starlet Hotel Serpong, Starlet Hotel BSD, dan Starlet Hotel Jakarta Airport.

Rata-rata okupansi hotel tahun ini mencapai sekitar 65%, sementara hotel yang terkait MICE mencatat tingkat hunian di atas 70%. Nawawi menilai tekanan industri perhotelan tahun ini dipicu pemangkasan anggaran pemerintah.

Baca Juga: Bisnis Mal Jadi Penopang Kinerja Indonesian Paradise Property (INPP) Pada 2025

Di sektor kesehatan, PEI mengoperasikan dua rumah sakit—Bethsaida Hospital Gading Serpong dan Bethsaida Serang—serta dua Klinik Bethsaida dan satu Seraphim Medical Center. Direktur Sales, Marketing, dan Business Development Bethsaida Healthcare, Iwan A. Setiawan, mengatakan Bethsaida Healthcare terus bertransformasi di usia ke-13 dengan fokus pada keselamatan, kualitas, dan inovasi layanan.

Salah satu pencapaian penting adalah validasi HIMSS EMRAM Stage 6, yang menandai integrasi penuh layanan klinis melalui EMR dan Clinical Decision Support System. Fitur ini memungkinkan dokter mengakses data secara real time untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. “Digitalisasi menjadi fondasi utama peningkatan efektivitas dan konsistensi layanan,” kata Iwan.

PEI  juga akan memperkuat lima Center of Excellence (COE): Heart & Vascular, Women’s Health, Digestive, Trauma & Orthopedic, serta Urology Center. Setiap COE dilengkapi perangkat medis modern berstandar internasional dan pemanfaatan data klinis dari EMR untuk penyempurnaan protokol dan hasil perawatan.

Di sektor energi, PEI berinvestasi pada energi terbarukan dan telah mengoperasikan pembangkit listrik minihidro berkapasitas 3 MW di Lubuk Sao, Padang, sejak 2016. Perusahaan juga tengah membangun pembangkit minihidro 9,9 MW di Bengkulu yang ditargetkan beroperasi akhir 2023, serta merencanakan pembangunan fasilitas serupa di Sumatera Utara.

Selanjutnya: Daftar 10 Pemain yang Paling Banyak Hattrick di Liga Inggris Sepanjang Masa

Menarik Dibaca: Mapple Finance Menempati Puncak Kripto Top Gainers saat Pasar Ambles

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×