kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jakarta Monorail gandeng tujuh mitra proyek


Minggu, 30 Juni 2013 / 15:45 WIB
Jakarta Monorail gandeng tujuh mitra proyek
ILUSTRASI. GIMNI membantah soal adanya dugaan kartel harga minyak goreng yang membuat harga minyak goreng melambung.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Jakarta Monorail (PT JM) menandatangani perjanjian kerjasama dengan tujuh perusahaan mitranya untuk membentuk satu konsorsium dalam membangun proyek transportasi massal monorel di Jakarta.

Ketujuh mitra Jakarta Monorail itu adalah Bangkok Mass Transportation System Plc  (Thailand), Singapore Technology Electronics Ltd dan SMRT International Pte Ltd (Singapura), PT Indosat Tbk, Changcung Railways Vehicles Co. Ltd, China Communications Contruction Co Ltd dan TUV Rhineland Group (Jerman).

Direktur Utama PT JM, Sukmawati Syukur, menjelaskan, ketujuh perusahaan mitra yang digandeng PT JM memiliki kompetensi dan pengalaman di bidangnya. "Contohnya Bangkok Mass Transportation, mereka berhasil membangun monorel yang akan jadi model bagi kami untuk membangun proyek serupa," ujar Sukmawati, Sabtu (29/6).

Contoh lain, kata Sukmawati, perusahaan konstruksi China Comunications Construction telah sukses di Indonesia sebelumnya lewat proyek jembatan Suramadu. Sementara Changchun Railways Vehicles adalah pemasok kereta monorel yang akan digunakan dalam proyek ini. Model kereta buatan China itu juga tengah dipamerkan dalam Monorel Exhibition di Monas, Jakarta.

Mitra lainnya, yakni PT Indosat Tbk, dilibatkan dalam kemitraan ini sebagai penyedia sistem informasi teknologi monorel. Adapun, Singapore Technology Electronics Limited dilibatkan untuk menggarap sistem kelistrikan monorel. Perusahaan ini disebut Sukmawati cukup setia karena sudah bergabung dalam konsorsium sejak tahun 2004 silam.

Sementara SMRT International Pte Ltd adalah operator MRT di Singapura. Peran perusahaan ini diperlukan untuk memberi masukan dan juga menjadi model pembangunan proyek berbasis rel di Jakarta.

Terakhir, TUV Rhinelad Group dari Jerman. Perusahaan ini nantinya akan membantu mengarahkan teknis perencaan dan juga sertifikator proyek. Perusahaan ini juga disebut sebagai sertifikator transportasi berbasis rel terbesar di dunia.

Sukmawati bilang, konsorsium ini berkomitmen membangun proyek monorel pada Oktober mendatang dan diharapkan selesai tahun 2016.

Direktur Teknis PT JM, Bovanantoo menambahkan, saat ini pihaknya akan fokus menyelesaikan review desain fisik proyek untuk disesuakan dengan masterplan yang ada. "Kami punya pekerjaan rumah yang akan kami selesaikan dalam 60 hari kedepan," tuturnya.

 Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) berharap, setelah terbentuknya konsorsium, proyek monorel Jakarta bisa segera dilaksanakan. "Kalau bisa pembangunannya jangan tiga tahun, tapi lebih cepat. Tujuannya agar masyarakat bisa tahu dan merasakan bahwa Jakarta bisa seperti kota-kota  lain di dunia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×