kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jakarta Setiabudi luncurkan dua proyek properti


Kamis, 15 Oktober 2015 / 20:23 WIB
Jakarta Setiabudi luncurkan dua proyek properti


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSI) mulai merealisasikan secara bertahap rencana pembangunan delapan proyek properti di tahun 2015.

Dalam waktu dekat, perusahaan akan meluncurkan dua proyek dari delapan proyek yang dicanangkan, di antaranya superblok Puri Botanical di Jakarta Barat dan proyek terpadu JogjaOne di Yogyakarta.

"Kami meluncurkan dua proyek ini untuk mendorong pertumbuhan penjualan di tahun mendatang," kata Asan Effendy, Sekretaris Korporasi PT Jakarta Setiabudi Internasional, kepada KONTAN, Kamis (15/10).

Ada pun proyek-proyek lainnya masih dalam tahap proses desain dan perencanaan tetap berjalan sesuai dengan perkembangan perekonomian Indonesia.

Enam proyek lainnya adalah properti terpadu (mixed use) Mega Kuningan di Jakarta Selatan, Apartemen Blok E di Jakarta Barat, area terpadu Blok Balong di Jakarta Barat, kondominium dan ritel Sanur di Bali, Mercure Resort Sanur di Bali dan Limited Service Hotel Simpang Lima di Semarang.

Seluruh proyek ini dikerjakan dalam kurun waktu 2 tahun hingga 4,5 tahun. Meksipun JSI hanya meluncurkan dua proyek dari target delapan proyek, perusahaan optimistis akan mencatat penjualan di tengah penurunan daya beli.

Pada semester II/2015 ini, perusahaan akan mengandalkan proyek apartemen Sycamore Suite di Jakarta Barat, Mixed-use JogjaOne di Yogkayarta, Setiabudi SkyGarden di Kuningan-Jakarta Selatan, dan Puri Botanical di Jakarta Barat.

"Daya beli konsumen memang turun namun masih ada yang membeli properti," ucapnya. Kedepan, strategi perusahaan untuk meningkatkan penjualan adalah memberikan produk yang inovatif dengan mengedepankan orisinalitas, kualitas, dan orientasi pelanggan, serta mempertimbangkan produk, harga, lokasi dan kualitas pengembangnya.

Berdasarkan laporan keuangan, perusahaan berkode saham JSPT ini mencatat perlambatan bisnis. Yakni penjualan dan pendapatan usaha turun 2,24% menjadi Rp 565,98 miliar per semester I/2015, dibandingkan posisi Rp 578,45 miliar per semester I/2014.

Sedangkan, beban pokok penjualan dan beban langsung turun 4,39% menjadi Rp 196,87 miliar per semester I/2015, dibandingkan Rp 205,82 miliar per semester I/2014.

Pertumbuhan penjualan dan pendapatan yang tidak seimbang dengan beban membuat laba komprehensif turun 21,16% menjadi Rp 108,38 miliar per semester I/2015, dibandingkan posisi Rp 137,29 miliar per semester I/2014. Sementara laba usaha turun 15,58% menjadi Rp 130,24 miliar per semester I/2015, dibandingkan posisi Rp 154,33 miliar per semester I/2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×