kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jalan tol Bocimi akan menjadi solusi kemacetan dan pertumbuhan ekonomi Bogor - Ciawi


Kamis, 06 September 2018 / 12:11 WIB
Jalan tol Bocimi akan menjadi solusi kemacetan dan pertumbuhan ekonomi Bogor - Ciawi
ILUSTRASI. PROYEK TOL BOCIMI


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

Untuk kenyamanan para penghuninya, kawasan ini dilengkapi berbagai fasilitas, antara lain Sekolah International Highscope, golf club dan club house, R Hotel, minimarket, dan fasilitas penunjang lainnya.

Bulan Sepetember ini Rancamaya Golf Estate mengadakan program cara bayar mudah dengan DP senilai Rp 25 juta konsumen dapat langsung menempati huniannya. Program lain adalah dengan penjualan kavling siap bangun dengan ukuran hanya 170 meter persegi (m²).

“Penjualan kavling siap bangun dengan ukuran 170 m² merupakan sebuah penawaran yang menarik, karena pada umumnya di Rancamaya Golf Estate, kavling dijual dengan ukuran minimal 400 m²,” jelas Eftianto.

Selain itu, pada bulan ini Rancamaya juga rencananya akan meluncurkan klaster baru bernama Amadeus yang merupakan bagian dari pengembangan kawasan Kingsville seluas 28 hektar. Hal ini menyikapi banyaknya permintaan pada produk Kingsville dimana klaster sebelumnya yaitu Salvador saat ini sudah hampir habis.

Mengingat strategisnya penyelesaian jalan tol Bocimi, Penjabat Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan mengupayakan pengoperasian jalan tol ini sesuai rencana. Keyakinan ini melihat rampungnya konstruksi Main Toll Road atau jalur tol utama sepanjang 15,3 km dan penyelesaian marka jalan dan penunjang lainnya tinggal sedikit.

“Bila Tol Bocimi Seksi I ini beroperasi seluruhnya, maka akan memangkas waktu tempuh lebih cepat dari arah Sukabumi ke Jakarta maupun sebaliknya. Yang biasanya bisa memakan waktu hingga enam jam,” ujar Iriawan saat meninjau proyek strategis tersebut beberapa waktu lalu.

Iriawan menilai, proyek tersebut adalah akses yang mampu menjadi solusi kemacetan di kawasan Jawa Barat bagian selatan. Sebab, masih banyak masyarakat yang mengeluhkan kemacetan panjang terjadi dari Sukabumi-Bogor maupun sebaliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×