kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jalankan peran subholding, PGN siap mendorong optimalisasi gas bumi


Selasa, 14 September 2021 / 09:05 WIB
Jalankan peran subholding, PGN siap mendorong optimalisasi gas bumi
ILUSTRASI. PGN sebagai Subholding Gas Pertamina terus menggencarkan investasi melalui perluasan infrastruktur gas bumi.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas berkomitmen melaksanakan optimalisasi pemanfaatan gas bumi di masa transisi fossil fuel ke arah NRE. Upaya ini diharapkan bisa tercapai dengan pengelolaan infrastruktur pipa gas terpanjang di Asia Tenggara. 

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan bahwa posisi Subholding Gas sebagai agregator gas nasional mendorong berbagai inisiatif untuk memitigasi terkait belum ditemukannya giant discovery gas. "Untuk itu Subholding Gas akan meningkatkan pemanfaatan supply gas bukan hanya dari sumur, tetapi dari LNG," ujar Nicke dalam siaran pers, Senin (13/9).

Nicke melanjutkan, saat ini midstream telah dimiliki LNG terminal dan LNG regasification dan akan terus mendorong pembangunan infrastruktur LNG lainnya sebagai kunci keberhasilan utilisasi LNG. Subholding Gas juga terus berkomitmen memperluas pembangunan infrastruktur dan kehandalan supply gas bumi di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Gas bumi memiliki peran strategis dalam proses transisi ke renewable energi

Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto mengatakan bahwa PGN sebagai Subholding Gas Pertamina terus menggencarkan investasi melalui perluasan infrastruktur gas bumi agar tercipta jaminan akses gas bumi yang semakin efektif dan efisien. "Investasi pertama adalah gasifikasi atau konversi minyak ke gas untuk Kilang Pertamina dan merupakan program prioritas dari Pertamina yang dijalankan oleh Subholding Gas," kata Haryo.

Gasifikasi tersebut terdiri dari lima kilang yaitu Cilacap di Jawa Tengah, Balongan di Jawa Barat, Dumai di Riau, Balikpapan di Kalimantan Timur; dan Plaju di Sumatera Selatan. Total potensi volume sekitar 90 BBTUD atau setara dengan 16.400 BOEPD.

Kemajuan proyek saat ini, kebutuhan gas Kilang Balongan telah dipasok dari CPNGL yang telah bernovasi sehingga penyalurannya dapat multidestitasi untuk kehandalan pasokan ke wilayah Jawa Barat dan RU Balongan. RU IV Cilacap berada pada tahap Front End Engineering Design dengan opsi disuplai dengan LNG melalui land based regasification terminal.

Investasi kedua yaitu terkait dengan Kepmen ESDM 13 Tahun 2020 yaitu Konversi Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Diesel ke Gas Bumi. Pertamina Group akan membangun infrastruktur LNG untuk memasok 56 pembangkit listrik PLN dengan kapasitas terpasang 1,8 GW yang ada di seluruh Indonesia yang dilaksanakan dalam beberapa tahap. Untuk Sorong, telah mulai beroperasi sejak Januari 2021, yang dikerjakan oleh Perta Daya Gas (PDG), JV antara Pertagas dan Indonesia Power untuk membangun pipa gas sepanjang 3,7 km dengan capex US$ 2,5 juta.

Baca Juga: PLTS terus didorong, pemanfaatan gas bumi masih diperlukan

Haryo melanjutkan, investasi ketiga adalah Proyek Jargas untuk Rumah Tangga. Kementerian ESDM telah menugaskan Pertamina dan PGN untuk mengembangkan jargas untuk kebutuhan bagi rumah tangga untuk dapat membantu mengurangi tingginya impor LPG dan memiliki potensi volume sekitar 10 BBTUD.

Untuk tahun 2021, Proyek Jargas yang dibiayai oleh pemerintah melalui APBN 2021 sebanyak 120,776 SRT, dengan lingkup PGN adalah asistensi dalam pembangunan Jargas tersebut. Selanjutnya, PGN juga akan membangun Jargas dalam program PGN Sayang Ibu di wilayah Jakarta dan Tangerang yang akan dibiayai oleh internal PGN.

Investasi terakhir adalah proyek Pipa Transmisi Minyak Rokan guna menunjang kinerja Holding Migas dalam pengelolaan Blok Rokan. Melalui anak perusahaan, PT Pertamina Gas (Pertagas), dibangun jaringan pipa transmisi minyak sepanjang 367 km dari Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai (WK Rokan PSC).

Target parsial completion adalah kuartal ketiga 2021 dengan capex sebesar US$ 300 juta. Nantinya, volume yang bisa diangkut maksimum s/d 204.000 barel per hari. Progres proyek per Juni 2021 adalah 70%.

Baca Juga: Ini sejumlah investasi Perusahaan Gas Negara (PGAS) untuk infrastruktur gas bumi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×