kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Jangan lagi sebut Bekasi sebagai planet antah berantah, ini sebabnya


Senin, 15 Maret 2021 / 05:59 WIB
Jangan lagi sebut Bekasi sebagai planet antah berantah, ini sebabnya
ILUSTRASI. Dalam beberapa tahun belakangan, Bekasi mengalami perubahan signifikan untuk tidak dikatakan melaju kencang. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Jauh sebelum Pakuwon hadir, telah lebih dulu menancapkan tajinya adalah Sinarmas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk dengan proyek skala kota Grand Wisata. Di atas lahan seluas 1.100 hektar, ribuan unit rumah telah dibangun dengan jumlah populasi 20.000 jiwa. 

Perumahan ini dilengkapi sejumlah fasilitas seperti water park seluas 7,5 hektar dan pusat belanja seluas 4,2 hektar.

Pada saat pandemi Covid-19 tahun 2020, pengembang ini meraup penjualan senilai Rp 480 miliar. Angka ini disumbang oleh tiga produk yakni, O2 Essential Home, 02+ Urban Pop, serta Monte Torena. 

Rinciannya, O2 Essential Home terjual 234 unit, O2+ Urban Pop terjual 84 unit, serta Monte Torena terjual 53 unit pada tahap I. 

Baca Juga: Analis sebut saham Pakuwon Jati (PWON) layak dikoleksi, begini ulasannya

Oya, PT Bumi Serpong Damai Tbk tercatat mengantongi revenue Rp 6,13 triliun, dan nett income Rp 950,57 miliar. Sementara PT Summarecon Agung Tbk menorehkan penjualan dengan durasi cepat dalam hitungan jam. Sebut saja Klaster Magenta di Summarecon Bekasi yang habis dalam waktu 3 jam. 

Padahal, ketika proyek ini dilansir, sektor properti Indonesia tengah dalam titik terendahnya. Namun toh, pengembang yang sebagian besar sahamnya dimiliki Klan Nagaria ini tetap bisa menaklukkan pasar Bekasi. 

Dalam catatan Kompas.com, Summarecon Agung menempati posisi keempat terbesar dengan kapitalisasi pasar Rp 15 triliun, revenue Rp 4,79 triliun, dan nett income Rp 118,13 miliar. Ketiganya menyusul raksasa lainnya yang telah hadir di Bekasi sejak dekade 1989 dan 1990-an. 

Baca Juga: Pakuwon Mampu Melalui Masa Sulit, Simak Rekomendasi Saham PWON

Mereka adalah PT Jababeka Tbk dan PT Lippo Cikarang Tbk. Jababeka mengembangkan Jababeka City seluas 5.600 hektar dengan basis ekonomi industri. Demikian halnya dengan PT Lippo Cikarang Tbk yang merancang Lippo Cikarang seluas 3.000 hektar. 

Basis ekonomi perusahaan yang dikomandani John Riady ini adalah industri dengan kawasan andalan East Jakarta Industrial Park (EJIP). Produk terbaru Lippo Cikarang adalah Meikarta yang hingga akhir tahun 2020 lalu telah menyerahkan 2.000 unit kepada konsumen. 

Sementara Jababeka sukses meraup penjualan dari Wimbledon di Jababeka Residence. Ini merupakan perumahan dengan konsep growing house.   

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Lagi Sebut Bekasi Planet Antah Berantah, Semua Raja Properti Kumpul di Sini"
Penulis : Hilda B Alexander
Editor : Hilda B Alexander

Selanjutnya: Tingkat kunjungan mall tertekan, simak rekomendasi saham Pakuwon Jati (PWON)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×