kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.456   40,00   0,24%
  • IDX 6.852   35,82   0,53%
  • KOMPAS100 992   7,47   0,76%
  • LQ45 770   6,20   0,81%
  • ISSI 217   1,01   0,47%
  • IDX30 400   3,42   0,86%
  • IDXHIDIV20 475   0,88   0,19%
  • IDX80 112   0,83   0,75%
  • IDXV30 115   0,31   0,27%
  • IDXQ30 131   0,81   0,62%

Japan Gasoline Minati Investasi Coal Water Mixture di Indonesia


Rabu, 12 Agustus 2009 / 09:51 WIB


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Japan Gasoline Corporation (JGC) berniat melakukan investasi di sektor coal water mixture untuk menggantikan minyak bakar yang dipakai oleh industri di Indonesia.

Menurut Bukin Daulay, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), perusahaan gas asal Jepang tersebut akan bekerja sama dengan Sinar Mas Group dan Departemen ESDM untuk membangun pabrik pengolahan yang direncanakan beroperasi akhir 2011 atau awal 2012.

"Proyek ini direncanakan akan dibangun di Jambi dengan kapasitas 10.000 ton per tahun dengan nilai investasi US$ 27 juta. Kita sudah survey di Indonesia ada 46 industri yang minyak bakarnya bisa diganti dengan Coal Water Mixture/Fuel (CWM/F)," kata Bukin, Rabu (12/8).

CWM/F adalah jenis bahan bakar yang dibuat dari batubara kalori rendah dicampur dengan air dan ditambah additive, sehingga memiliki daya bakar layaknya bahan bakar minyak (BBM).

Dalam catatan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen ESDM, kebutuhan minyak bakar di Indonesia mencapai 2,45 juta kiloliter (KL) per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan itu, dengan asumsi harga Rp 3,5 juta per KL, negeri ini harus mengucurkan duit sebanyak Rp 8,575.

"Dibutuhkan 4,9 juta KL CWM/F per tahun untuk menggantikannya. Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksinya Rp 7,350 triliun dengan asumsi harga CWF Rp 1,5 juta per KL. Sehingga penghematan per tahun menggantikan minyak bakar dengan MFO di 46 industri adalah Rp 1,225 triliun," kata Bukin.

Menurut Bukin pemerintah memiliki target dapat mengembangkan industri pengolahan CWM/F sampai 150 juta per tahun. Proyek di Jambi merupakan pilot project pengembangan CWM/F tersebut di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×