Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo menyampaikan permohonan maaf kepada 1,8 juta pelanggan termasuk stakeholder atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat gangguan kelistrikan di Bali pada Jumat (2/5).
“Kami mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya kepada pelanggan kami karena adanya gangguan dan ketidaknyamanan,” kata Darmawan dalam keterangan resmi, Sabtu (3/5).
Darmawan menjelaskan, gangguan kelistrikan di Bali bermula pada Jumat (2/5) pukul 16.00 WITA ketika saluran kabel bawah laut yang menghubungkan Jawa dan Bali mengalami gangguan.
Baca Juga: Kapasitas 200 MW, Dirut PLN Ungkap PLTS IKN Sudah Selesai Dibangun
Akibatnya, tegangan di sistem Bali turun menjadi nol volt yang menyebabkan sejumlah pembangkit di Bali seperti PLTDG Pesanggaran, PLTGU Pemaron, PLTU Celukan Bawang, dan PLTG Gilimanuk keluar dari sistem kelistrikan Bali.
Ratusan personel PLN diterjunkan untuk melakukan pemulihan sistem dan dalam waktu sekitar 30 menit, suplai listrik kembali masuk ke sistem secara bertahap.
"Langkah-langkah pemulihan kami lakukan secara bertahap, dan pukul 21.00 WITA, 60% sistem sudah pulih. Lalu pukul 24.00, sudah 80% tersambung kembali,” ujarnya.
Darmawan menambahkan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memerlukan waktu lebih lama untuk kembali sinkron dengan sistem. Namun pada Sabtu (3/5) pukul 03.30 WITA, sistem kelistrikan Bali akhirnya pulih 100%.
Baca Juga: Dirut PLN: Listrik Bandara, Rumah Sakit, Hotel di Bali Sudah Nyala
“Kurang dari 12 jam sejak gangguan terjadi, alhamdulillah sistem sudah kembali normal sepenuhnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa selama proses gangguan, PLN memastikan objek vital tetap berfungsi dengan baik.
Bandara Ngurah Rai dan rumah sakit besar di Bali seperti RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, RS Bali Mandara, Bali International Medical Center, RS Siloam hingga RS Surya Husadha tetap beroperasi tanpa hambatan signifikan.
Baca Juga: PLN Pastikan Kesiapan Pasokan Listrik untuk Program 3 Juta Rumah
“Bandara Ngurah Rai sempat mengalami kedip sebelum sistem backup bisa mengambil alih dan pasokan listrik tetap berjalan dengan lancar. Begitu pula dengan rumah sakit tetap bisa beroperasi dengan pasokan yang tidak terganggu,” pungkas Darmawan.
Selanjutnya: Tanpa Aturan Resmi, Perpanjangan Tarif PPh Final UMKM Timbulkan Ketidakpastian
Menarik Dibaca: 10 Jus Buah untuk Penderita Asam Lambung yang Aman Dikonsumsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News