kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

JAPFA dan GROW rilis JAPFA Feeds the Future, untuk atasi masalah industri peternakan


Senin, 01 Februari 2021 / 19:15 WIB
JAPFA dan GROW rilis JAPFA Feeds the Future, untuk atasi masalah industri peternakan
ILUSTRASI. Peternakan


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk memandang tantangan yang dihadapi sistem pangan dan peternakan global sangat besar.

Berdasarkan data Food and Agriculture Association, pada tahun 2019 terdapat lebih dari 820 juta orang yang mengalami kekurangan gizi kronis di dunia, naik dari 811 juta pada tahun sebelumnya. Untuk mengatasi masalah yang mendesak ini, diperlukan solusi teknologi baru.

Oleh karena itu, JAPFA bermitra dengan GROW, akselerator teknologi peternakan pertama di Asia Tenggara yang berfokus pada dampak.

Bersama-sama, keduanya meluncurkan proyek baru dengan tujuan mengadopsi teknologi untuk mendorong peningkatan dalam bidang pakan ternak, peternakan, pemrosesan, dan makanan berbahan dasar protein hewani.

Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-50, hari ini JAPFA meluncurkan JAPFA Feeds the Future bekerja sama dengan GROW.

Baca Juga: Kinerja bakal melesat, harga saham Japfa Comfeed (JPFA) layak lebih tinggi

Melalui inisiatif ini, JAPFA akan membantu menumbuhkan ide-ide inovatif menjadi solusi untuk meningkatkan asupan gizi miliaran orang, menciptakan ekosistem di mana seluruh pemangku kepentingan bekerja sama untuk mengatasi beberapa tantangan paling mendesak dalam industri peternakan di Asia.

“Kami percaya bahwa untuk maju di industri ini, inovasi adalah kuncinya. Begitulah cara kami berkembang dari satu pabrik pakan unggas di Indonesia hingga menjadi salah satu produsen protein terkemuka di Asia, dan begitulah cara kami untuk terus tumbuh, serta berperan dalam meningkatkan nutrisi masyarakat,” ujar Tan Yong Nang, CEO JAPFA Group dalam siaran pers, Senin (1/2).

Lebih lanjut ia bilang pihaknya sangat senang dapat bermitra dengan GROW dalam meluncurkan proyek tersebut.

JAPFA Feeds the Future memberikan kesempatan langka bagi perusahaan rintisan dan para profesional teknologi agribisnis dan pangan dari seluruh dunia untuk dapat bermitra dengan perusahaan yang merupakan pemimpin industri yang telah hadir di lima pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia: Indonesia, China, India, Vietnam, dan Myanmar.

Selain itu, cakupan operasional peternakan JAPFA yang luas - termasuk unggas, budidaya perairan, daging sapi, dan produk susu - menawarkan banyak pilihan proyek percontohan bagi tim pemenang untuk mengadaptasi dan menyempurnakan solusi mereka, serta berekspansi ke Asia.

Finalis terpilih akan diundang ke acara virtual, di mana mereka akan melakukan presentasi langsung ke panelis utama JAPFA. Pemenang akan diberikan kesempatan mengimplementasikan proyek percontohan dengan JAPFA untuk diadaptasi dan diuji kelayakannya.

Selanjutnya, hadiah akan diumumkan pada kesempatan tersebut, termasuk kemungkinan investasi oleh JAPFA dan rekanannya, serta peluang akselerasi dengan GROW.

JAPFA Feeds the Future terbuka untuk startup tahap lanjut (later-stage), tahap awal (early-stage) dengan setidaknya memiliki Minimum Viable Product (MVP) yang telah terbukti, serta tim Research and Development (R&D) dengan teknologi yang matang.

Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) perluas jaringan distribusi B2B

Pelamar harus menawarkan solusi terukur yang memenuhi satu atau lebih dari tujuh area yang menjadi fokus: teknologi pakan; kesehatan hewan dan bioteknologi; manajemen peternakan yang cerdas dan digital; peternak kecil; rantai pasokan dan logistik; otomatisasi dan data; serta pengembangan produk protein hilir. Pelamar harus fokus pada penyelesaian masalah peternakan di Asia.

Sebagai perusahaan agribisnis, JAPFA akan membantu menumbuhkan ide-ide inovatif menjadi solusi yang dapat direalisasikan dengan menyediakan akses ke peternakan, sumber daya manusia, infrastruktur bisnis, dan kompetensi untuk menjalankan proyek percontohan.

Selain itu juga dapat memberikan kontribusi keahlian untuk mendukung tim, membantu membuktikan nilai komersial dari solusi mereka untuk meningkatkan investasi, meningkatkan visibilitas, dan membangkitkan kesadaran di antara generasi muda akan pentingnya membangun sistem pangan yang aman namun terjangkau untuk kepentingan Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×