Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pelanggan Indosat Mega Media (IM2) di beberapa daerah kemungkinan tidak bisa menggunakan layanan data secara maksimal hingga dua bulan mendatang. Akibat jaringan yang kurang memadai, hingga kemarin (25/2) layanan IM2 terganggu.
Sekretaris Perusahaan IM2 Andri Aslan mengakui masalah ini. Menurut Andri, beberapa daerah yang mengalami gangguan layanan adalah Bali, Bandung, Yogyakarta, dan Depok. "Biasanya, hal itu terjadinya di perumahan padat akibat frekuensi kami yang kurang memadai. Untuk sementara, kami menghentikan dulu pendaftaran pelanggan baru hingga jaringan menjadi seimbang," ujar Andri.
Ternyata, selama ini, lonjakan jumlah pelanggan IM2 tidak diimbangi dengan penambahan jumlah dan kapasitas jaringan. "Makanya, kami berencana menambah jumlah base tranceiver station (BTS) kami dari 1.500 BTS menjadi 2.500 BTS," kata Andri.
IM2 menargetkan, 50% pembangunan BTS bisa kelar April 2009. "Kalau sudah dibangun setengahnya, untuk sementara jaringan aman," ujarnya.
Meminta lisensi baru
Salah satu penyebab lonjakan penggunaan jaringan IM2 adalah tren pemakaian internet yang terus naik.
Sebenarnya, imbuh Andri, IM2 sudah meminta tambahan frekuensi 5 MHz ke pemerintah. "Jika itu dikabulkan, kami bisa meningkatkan kapasitas jaringan hingga 10 kali lipat dari yang ada sekarang."
Meski butuh, Indosat masih minta syarat. Perusahaan yang kini mayoritas sahamnya dimiliki Qtel itu minta harga lisensi berkurang 25% dari harga tahun lalu sebesar Rp 160 miliar. "Jika harga masih sebesar itu, kami tak bisa menawarkan internet dengan harga terjangkau," kata Andri.
Bagaimana jika pelanggan merasa dirugikan oleh ngadatnya layanan IM2? Menurut Andri pihaknya sudah menyampaikan pada pelanggan lewat SMS atau gerai-gerai masalah yang mereka hadapi. "Isinya pemberitahuan dan penawaran jika mereka tidak berkenan mereka bisa menonaktifkan kartunya," ujar Andri.
Saat ini, pelanggan modem 3G IM2 mencapai 300.000 pelanggan. Tahun ini, IM2 menargetkan jumlahnya melejit menjadi 1 juta pelanggan.
Sementara Direktur Pemasaran Indosat Guntur S. Siboro membantah kalau jaringan internet IM3 ikut-ikutan ngadat. "Kalaupun terjadi, itu hanya di sejumlah daerah karena ada peningkatan jumlah pemakaian di waktu tertentu," tampiknya.
Guntur bilang saat ini pelanggan IM3 bisa menggunakan layanan internet dengan baik. Tapi, bisa jadi ini hanya sementara. Sebab, pelanggan terus bertambah sementara jaringan terbatas. "Kami minta pemerintah menambah frekuensi lagi," katanya.
Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah menerima laporan soal ini. Tapi, menurut Heri Nugroho, anggota BRTI, semestinya operator menyisakan 20% frekuensi sebagai cadangan. "Kami sudah melakukan investigasi. Kami melihat, langkah IM2 menyetop pelanggan baru sudah tepat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News