kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaringan Pipa Gas Tumbuh Lamban


Kamis, 13 Desember 2012 / 08:00 WIB
Jaringan Pipa Gas Tumbuh Lamban
ILUSTRASI. Harga saham PGAS menguat 3,30% pada sesi pertama bursa Senin (6/9)


Reporter: Diemas Kresna Duta | Editor: Azis Husaini

JAKARTA.  Pengembangan infrastruktur pipa gas rupanya belum menjadi perhatian serius berbagai pihak. Lihat saja, dalam catatan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) jumlah jaringan pipa transmisi dan distribusi gas nasional baru mencapai 8.000 kilometer (km) atau hanya bertambah 200 km dari panjang pipa tahun 2010, sepanjang 7.800 km.
Menurut Direktur Gas Bumi BPH Migas, Hendra Fadly, lambatnya pembangunan jaringan pipa gas nasional lantaran molornya sejumlah proyek. Satu di antaranya adalah proyek pembangunan pipa gas Kalimantan Jawa (Kalija) yang tendernya dimenangkan oleh PT Bakrie & Brothers Tbk pada 2006 silam. Kalau sesuai rencana, Kalija baru akan dibangun tahun depan.
"Baru kemarin perjanjian pembangunan pipa gas proyek Kalija tahap I ditandatangani oleh Bakrie & Brothers, PLN dan PC Muria. Pembangunan pipa itulah yang menyumbang 200 km jaringan pipa transmisi dan distribusi gas," ungkap Hendra dalam seminar Pembangunan Pipa Gas Berteknik Open Acces, di Hotel Sultan, Rabu (12/12).
Jika dibandingkan, panjang pipa gas milik Indonesia terbilang pendek ketimbang pipa milik negara lain seperti Turki dan Inggris. Hendra menerangkan, jaringan pipa transmisi dan distribusi gas di Turki hingga 2008 sudah sepanjang 11.094 km. Angka ini naik tajam, mengingat pada 2002 negara tersebut baru punya pipa gas sepanjang 4.410 km.
Jaringan pipa gas di Inggris lebih panjang lagi. Negara yang memberikan wewenang pengelolaan migasnya pada perusahaan milik negara National Grid Pld ini sudah mempunyai pipa gas sepanjang 132.000 km.
Hendra mengungkapkan, panjangnya pipa di Inggris tersebut lantaran pembangunan pipa gas dimonopoli National Grid dengan dukungan penuh pemerintah negara tersebut. "Yang jadi pertanyaan, apakah tepat kalau Pemerintah Indonesia memberikan hak monopoli pengelolaan pipa transmisi dan distribusinya pada PT Gas Negara Tbk untuk memilik jaringan pipa gas sedemikian panjang?" tanyanya.
Kendati demikian, ia tidak setuju jika BUMN yang tercatat di bursa dengan kode PGAS itu memonopoli pengelolaan pipa transmisi dan distribusi gas nasional. Ini lantaran, monopoli pada sektor jaringan pipa akan mendistorsi pasar jasa pendistribusian gas yang sudah dimiliki oleh perusahaan swasta lainnya
Ridha Ababil, Head of Corporate Communication Vice President PGN bilang, karena pasokan gas dari hulu masih rendah, alhasil, pembangunan infrastruktur pipa jadi terhambat. "Kami saja masih beli dari trader," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×