Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Para pelaku usaha bisnis kurir masih optimistis, tahun ini laju bisnis pengiriman barang masih cerah. Tren belanja online yang masih terus berlangsung di 2017 menjadi salah satu faktor.
Makanya, Mohammad Feriadi, Chief Executive Officer PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), memprediksi, tahun ini pertumbuhan jasa pengiriman bisa mencapai 30% dibandingkan tahun lalu. Menurutnya, pengiriman dari transaksi online masih terus tumbuh. "Kami bicara trading atau revenue, masih sangat optimistis," ujar Feriadi, kepada KONTAN, Senin (9/1).
Agar bisa merealisasikan target tersebut, JNE berencana memperluas jaringan. Seperti menambah gerai dan kantor hub operasional di beberapa kota, seperti Surabaya, Batam, Semarang, Medan, Wangon, Bandung dan Surabaya.
Saat ini JNE sudah memiliki 6.000 titik layanan dan menargetkan menambah 15%-20% titik baru. Tambahan titik layanan tidak cuma ada di Jawa, tapi juga Sumatra. Lewat aksi ini, JNE berharap bisa menjangkau pangsa pasar industri kecil dan menengah (IKM) di daerah.
Feriadi optimisitis, bisa memenuhi target tersebut lantaran pertumbuhan bisnis pengiriman barang merata di setiap daerah. "Perkembangan e-commerce juga sudah mencapai Indonesia Timur seperti Papua," tandasnya.
Tak lupa, JNE juga akan mengoptimalkan jaringan di kota kelas satu atau kota besar. Soalnya, di kota besar persaingan semakin sengit, setelah aplikasi transportasi memasuki gelanggang bisnis pengiriman barang. "Secara teknologi mereka unggul, tapi kami kuat di jaringan," tuturnya.
Sementara, Fanywati Wyadi, Managing Director 21 Express, menyebut, saban bulan pihaknya bisa membuka antara 50 sampai 100 jaringan lokasi baru, meliputi seluruh wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. "Laju e-commerce membuat peningkatan pengiriman barang minimal bisa tumbuh 10%," katanya kepada KONTAN.
Lonjakan pengiriman barang tersebut berbanding lurus dengan pendapatan perusahaan ini. Supaya performa bisnis tetap terjaga, perusahaan pengiriman barang ini juga berupaya menyesuaikan diri dengan perkembangan bisnis, seperti membuat aplikasi pengiriman barang. Lewat aplikasi ini, konsumen 21 Express bisa memantau perkembangan pengiriman barang.
Dalam catatan KONTAN, PT Pos Indonesia juga berupaya mengoptimalkan layanan kurir premium. Tujuannya, mengimbangi persaingan dengan aplikasi transportasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News