Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Semakin ramainya transaksi situs belanja online atau e-commerce menyebabkan perusahaan jasa pengiriman bak mendapat durian runtuh. Riset Google terbaru pekan lalu menyebutkan, ada tren musiman pada transaksi belanja melalui e-commerce.
Menjelang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 12 Desember mendatang, Google mencatat, terdapat lima situs yang memiliki tingkat kunjungan tinggi. Di antaranya Lazada, Tokopedia, Bukalapak, Elevania, dan Blibli.com.
Namun sebelum Harbolnas, peningkatan diperkirakan sudah terjadi akhir bulan ini.Mohammad Feriadi, CEO PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), mengatakan, peningkatan pengiriman diprediksi terjadi 26-27 November nanti. Pemicunya, pada periode itu, JNE membuka layanan bebas ongkos kirim tujuan dalam kota. Layanan berlaku untuk barang kurang dari 2 kg. "Program HUT JNE ini bisa mempengaruhi pengiriman," ujarnya, Jumat (18/11).
Pasar e-commerce masih mendominasi bisnis pengiriman JNE. Kontribusi e-commerce yang masuk dalam pangsa ritel sebanyak 70%. Sisanya dari pengiriman korporasi. Tentu peningkatan pengiriman tersebut perlu diimbangi penguatan infrastruktur. JNE terus memperluas jaringan distribusi logistik di daerah.
Ahmad Mohamad, Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia, menyatakan Indonesia memberikan banyak peluang bagi bisnis e-commerce. Selain dari perkembangan e-commerce, DHL juga mengharapkan terjadi kenaikan pengiriman pada liburan Natal dan Tahun Baru.
Untuk itu, DHL berinvestasi dengan membangun empat fasilitas baru pada tahun ini. Yakni berupa kantor operasional yang tersebar di beberapa kota. Di antaranya Purwakarta Service Centre, Jakarta Gateway di Soekarno Hatta (kargo area 530 - perluasan dari Gateway di kargo area 510), Solo Service Centre (akan diresmikan 23 November 2016) dan Batam Service Centre dan Gateway (diresmikan 5 Desember 2016).
Untuk mendukung peningkatan tersebut, DHL Express meluncurkan layanan mobile service station, memakai satu unit mobil Mercedez-Benz Sprinter 315 seharga Rp 1,3 miliar. Tahun depan, manajemen DHL menargetkan bisa mengoperasikan empat mobil serupa. "Semua investasi ini untuk membantu meningkatkan kualitas layanan kami,” ujar Ahmad.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono menjelaskan, peningkatan transaksi lebih karena ada iming-iming promosi dari e-commerce yang meningkatkan kapasitas load barang dengan meningkatkan kinerja proses, sehingga proses bisa berjalan efisien. "Sejak Lebaran, kami sudah menguji kemampuan load kami. Waktu itu, meningkat dua kali lipat dan tidak ada masalah," kata Gilarsi kepada KONTAN, Minggu (20/11).
Gilarsi memprediksi, akan ada kenaikan di akhir tahun, walaupun masih dalam taraf yang relatif wajar. Peningkatan menjelang akhir tahun lalu sekitar 11% dibandingkan bulan biasanya.
PT Pos Indonesia juga menyadari persaingan tarif di bisnis jasa pengiriman. Misalnya, kehadiran layanan kurir pada layanan transportasi online, Go Jek dan Grab. Mereka mengambil pangsa pasar premium, dengan menghadirkan layanan point to point bahkan antarkota. "Mereka menawarkan kecepatan, meskipun tidak murah. Kami juga akan meluncurkan layanan premium," kata Gilarsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News