Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memastikan strategi daur ulang aset atau asset recycling akan berlanjut pada 2025.
Langkah ini diambil untuk meringankan beban keuangan perusahaan yang bergerak di bidang operator jalan tol tersebut, terutama setelah mencatatkan penurunan laba bersih pada 2024.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengungkapkan, perusahaan membuka peluang bagi investor yang berminat untuk mengambil alih kepemilikan jalan tol milik Jasa Marga.
“Ya, kami rencanakan ada asset recycling. Kebetulan ada peminat dan untuk meringankan beban. Pasti kami pertimbangkan karena peminatnya ada,” ujar Subakti di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/3).
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR) yang Turun 33,2% di Tahun 2024
Meski demikian, Jasa Marga belum mengungkapkan ruas jalan tol mana yang akan dilepas. "Pasti kami pertimbangkan karena peminatnya ada," imbuhnya
Subakti juga memastikan bahwa tidak akan ada transaksi yang lebih besar dari akuisisi 35 persen saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang terjadi sebelumnya. "Sepertinya tidak ada yang sebesar itu lagi," ujarnya.
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2024, JSMR mencatatkan pendapatan sebesar Rp 28,70 triliun, naik 34,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 21,31 triliun.
Pendapatan ini didominasi oleh segmen tol sebesar Rp 17,18 triliun, diikuti oleh pendapatan konstruksi Rp 9,97 triliun, dan pendapatan usaha lainnya Rp 1,54 triliun.
Namun, laba bersih JSMR justru mengalami penurunan sebesar 33,24 persen menjadi Rp 4,53 miliar dari Rp 6,79 miliar pada 2023. Salah satu penyebab utama penurunan ini adalah tidak adanya keuntungan dari nilai wajar investasi di Jalan Tol Transjawa, yang sebelumnya mencapai Rp 4 triliun.
Pada 2025, Jasa Marga menyatakan komitmen untuk meningkatkan pendapatan dan EBITDA melalui optimalisasi alokasi anggaran, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta penyesuaian tarif tol sesuai rencana.
Dengan struktur keuangan yang semakin sehat, JSMR optimistis dapat mempertahankan posisi sebagai market leader di industri jalan tol nasional.
Sebagai informasi, pada 27 September 2024, Jasa Marga telah melepas 30,18 persen saham di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) kepada PT Margautama Nusantara (MUN), PT Metro Pacific Tollways Indonesia Sevides (MPTIS), dan Warrington Investment Pte., Ltd (WIPL).
Selain itu, JTT juga menerbitkan saham baru sebanyak 1.208.585.244 lembar kepada MPTIS, yang menyebabkan kepemilikan saham Jasa Marga di JTT terdilusi sebesar 3,82 persen.
Total nilai transaksi tersebut mencapai Rp 15,33 triliun, terdiri dari nilai penjualan saham sebesar Rp 12,83 triliun dan penerbitan saham baru JTT sebesar Rp 2,5 triliun.
Sebagai agen pembangunan pemerintah, Jasa Marga diharapkan terus mengembangkan proyek jalan tol baru. Namun, dengan posisi high leverage, perusahaan harus menerapkan strategi pendanaan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek infrastruktur mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News