kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jasa Marga targetkan dua ruas tol kelar Maret


Rabu, 22 Januari 2014 / 20:45 WIB
Jasa Marga targetkan dua ruas tol kelar Maret
ILUSTRASI. BMKG merilis peringatan dini cuaca besok hujan lebat, provinsi berikut ini dalam kategori Siaga dan Waspada bencana. ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk menargetkan ada dua ruas jalan tol baru yang akan operasional akhir Maret 2014 ini. Kedua ruas jalan tol tersebut adalah Ungaran-Bawen dan Bogor Ring Road (BORR) Seksi 2.

Jasa Marga juga sudah hampir menyelesaikan masalah ruas BORR yang trase jalannya melintas di atas jalur kereta. "PT KAI mewajibkan kami membayar biaya pengawasan di jalan tersebut. Dan ini sudah disepakati dengan kami sehingga tinggal menunggu tandatangan kontrak saja," ujar David, Selasa (21/1) kemarin.

Penyelesaian konstruksi ruas tol ini sendiri sudah mencapai 92% dengan pekerjaan yang tersisa hanya memasang beton pracetak (precast).

Ia berharap pada akhir Maret jalan tol ini bisa melewati uji kelayakan oleh tim gabungan antara Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kepolisian, dan Kementerian Perhubungan (Kemhub).

Selain BORR, ruas tol lain Ungaran-Bawen juga diperkirakan rampung pada akhir Maret ini. Jalan tol ini menurut David hanya tinggal menyelesaikan konstruksi sepanjang 200 meter.

Selain itu pekerjaan yang tersisa adalah perbaikan lereng bukit di pinggir jalan tol agar tidak terjadi longsor. Sementara masalah menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang sebelumnya menjadi kendala sehingga memundurkan jadwal penyelesaian sudah dipindahkan oleh PT PLN.

Manajemen pun diklaimnya telah mengajukan uji kelayakan secara paralel kepada BPJT dan disesuaikan dengan penyelesaikan konstruksi ini hanya saja persetujuan itu belum mendapatkan lampu hijau dari BPJT selaku regulator jalan tol di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×