Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti, PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) mencatatkan penjualan sebesar Rp 370 miliar di kuartal I-2024, atau turun sebesar 24,8% dari penjualan per kuartal I-2023 sebesar Rp 492 miliar.
Segmen produk security sendiri mencatatkan penjualan sebesar Rp 327 miliar atau turun 20,4% dibanding pencapaian kuartal pertama tahun sebelumnya sebesar Rp 410 miliar. Sedangkan penjualan segmen non security mencapai Rp 43 miliar atau turun 46,6%.
Direktur Utama JTPE Oei Allan Wibisono mengatakan kinerja JTPE pada kuartal pertama tahun ini secara pendapatan memang mengalami penurunan dikarenakan pada kuartal I-2023 terdapat transaksi yang berasal dari carring forward dari tahun 2022 ditambah dengan adanya normalisasi demand dari beberapa produk Perseroan.
Namun demikian, manajemen sudah mengantisipasi tren di tahun 2024 ini dengan berbagai kebijakan strategis sehingga JTPE tetap mampu mencatatkan pertumbuhan laba baik laba kotor maupun laba bersih.
Baca Juga: Agung Podomoro (APLN) Optimistis Pasar Properti di Indonesia Akan Terus Tumbuh
“Secara umum, kinerja pada kuartal pertama tahun ini menunjukkan kinerja memuaskan, dimana dengan berbagai kebijakan strategisnya JTPE mampu konsisten menumbuhkan laba, kendati mengalami penurunan pendapatan seiring adanya normalisasi demand dari beberapa produk Perseroan,” ungkap Oei Allan, dalam keterangannya, Minggu (5/5).
Laba kotor JTPE per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 94 miliar atau meningkat sebesar 10% dari pencapaian periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 85,4 miliar.
Kinerja positif ini juga tercermin ke pencapaian laba usaha, di mana JTPE mencatatkan laba usaha sebesar Rp 55,2 miliar. Sehingga JTPE mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 49,7 miliar per 31 Maret 2024, meningkat sebesar 11% dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp 44,8 miliar.
Lebih lanjut Oei, Allan menerangkan, pada kuartal pertama tahun ini, JTPE berhasil mendapatkan lonjakan peningkatan yang dalam pesanan pembuatan E-KTP mencapai hingga 13,5 juta unit dan akan ada permintaan berikutnya, khususnya untuk wilayah Jakarta sehubungan dengan perpindahan status ibu kota.
Kemudian di pasar ekspor juga telah mendapatkan proyek kerja sama dengan beberapa negara di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan mencapai US$ 11 juta untuk produk komponen paspor.
Baca Juga: Pendapatan Naik, Laba Total Bangun Persada (TOTL) Melonjak 77,60% di Kuartal I-2024
Dari sisi neraca keuangan, tercatat total aset per 31 Maret 2024 sebesar Rp 1,81 triliun rupiah, meningkat sebesar 1,2% dari total aset 31 Desember 2023 sebesar Rp 1,79 triliun.
Pada sisi liabilitas Perseroan per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 672 miliar, turun sebesar 4,5% dari liabilitas 31 Desember 2023 sebesar Rp 705 miliar. Kemudian ekuitas Perseroan per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 1,14 triliun, meningkat sebesar 5% dari ekuitas 31 Desember 2023 sebesar Rp 1,08 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News