kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaya konstruksi mengincar cuan Rp 5,4 triliun


Sabtu, 24 Mei 2014 / 07:22 WIB
Jaya konstruksi mengincar cuan Rp 5,4 triliun
Pelayanan nasabah di kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Pondok Gede, Bekasi. BBRI Putuskan Bagi Dividen Interim, Ini Jadwalnya dan Besarannya.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk  menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 16,88% menjadi Rp 5,4 triliun.  Makanya, Jaya  akan menggenjot lini bisnis konstruksi, sebagai kontributor terbesar.

Tanpa menyebutkan detail proyek yang dikejar, Jaya Konstruksi bakal lebih banyak menceburkan diri di proyek jalan tol. "Tahun ini lebih fokus ke proyek infrastruktur pemerintah," ujar Harjanto, Corporate Secretary Jaya Konstruksi Manggala Pratama, beberapa waktu yang lalu.

Untuk mendanai kinerja, perusahaan ini telah mengalokasikan anggaran belanja modal Rp 600 miliar. Sekitar Rp 100 miliar bakal dipenuhi dari dana internal, sisanya akan diambil dari dana penawaran umum terbatas I. Hingga Maret lalu, perusahaan sudah menyerap dana belanja modal sekitar Rp 40 miliar.

Sementara dari sisi kontrak, sepanjang kuartal I-2014, Jaya Konstruksi telah mengantongi kontrak baru sekitar Rp 2 triliun. Capaian tersebut setara dengan 30,77% dari total target kontrak baru yang diincar tahun ini yakni Rp 6,5 triliun. Di luar kontrak baru, perusahaan ini masih harus menyelesaikan kontrak tahun lalu (carry over) senilai Rp 2,9 triliun.  

Namun, Jaya Konstruksi sepertinya harus bekerja keras jika ingin mengejar target tahun ini. Pasalnya, capaian di tiga bulan pertama saja tak memuaskan. Pendapatan turun 1,69% menjadi Rp 678,84 miliar. Sementara, laba anjlok 53,97% menjadi Rp 5,05 miliar. Perusahaan beralasan, penyebab penurunan kinerja karena pemerintah terlambat melelang proyeknya. "Biasanya di kuartal III dan kuartal IV terjadi masa peningkatan,” kilah Harjanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×