kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.404.000   -3.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

Jayamas Medica Industri (OMED) Incar Raih Pendapatan Rp 2 triliun di Akhir 2025


Minggu, 07 Desember 2025 / 16:48 WIB
Jayamas Medica Industri (OMED) Incar Raih Pendapatan Rp 2 triliun di Akhir 2025
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan produksi alat kesehatan di pabrik PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten alat kesehatan, PT  Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) optimistis dapat mencapai pertumbuhan kinerja positif hingga akhir tahun 2025. 

Perusahaan ini membukukan pendapatan sebesar Rp 1,47 triliun per kuartal III-2025, meningkat 7,7% secara tahunan dibandingkan Rp 1,36 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Pertumbuhan ini didukung kenaikan penjualan double digit pada segmen perawatan luka, bioteknologi dan laboratorium, serta alat bantu jalan dan perawatan rehabilitasi. Selain itu, ekspor ke Amerika Serikat melonjak 116,8% secara tahunan. 

Baca Juga: Tiga SPBU di Aceh Tamiang Kembali Beroperasi

Sementara itu, laba bersih terpantau tumbuh 20,3% secara tahunan menjadi Rp 254,20 miliar, dengan margin laba bersih meningkat dari 15,6% menjadi 17,4%.

Direktur Sales & Marketing Jayamas Medica Industri Louis Hartanto mengatakan pencapaian tersebut menjadi fondasi kuat untuk mencapai kinerja apik di sepanjang 2025. Perusahaan ini membidik pendapatan sebesar Rp 2 triliun, atau naik 6% dibandingkan Rp 1,88 triliun pada tahun sebelumnya. 

“Target kami pendapatan bisa tembus Rp 2 triliun dan laba bersih di angka Rp  350 miliar,” ungkap Louis, kepada Kontan, Jumat (5/12). 

Dari sisi permintaan, OMED menilai pasar alat kesehatan domestik akan tetap kuat. Hal ini dibuktikan dengan akan dibangunnya beberapa rumah sakit baru di daerah, seperti di Lombok Utara, Kaltim, Balikpapan dan juga yang terbaru Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia (KEI) di Solo, Jawa Tengah.

Selain itu, implementasi sistem rujukan BPJS yang baru juga memberi angin segar bagi penjualan alat kesehatan habis pakai.

“Pasien akan lebih cepat dialihkan ke rumah sakit yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan medisnya, sehingga jumlah tindakan dan penggunaan alat kesehatan habis pakai berpotensi meningkat,” tuturnya. 

OMED juga merasakan dampak positif dari kebijakan China +1, di mana perusahaan Amerika Serikat semakin mendiversifikasi rantai pasok mereka dari Tiongkok ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.  

Strategi ini membuka peluang ekspor baru bagi OMED, yang telah memulai pengiriman ke AS sejak April 2022 dan saat ini tengah dalam tahap validasi dan penyetujuan untuk proyek tambahan dengan mitra dagang dari Amerika Serikat.

Selanjutnya: Tumbuh Dua Digit, Dana Giro Jadi Sinyal Kuat Ekspansi Dunia Usaha

Menarik Dibaca: Kehabisan Gaji Pasca PHK? Ini Solusi Finansial tanpa Stres dan Tetap Stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×