Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
Reza menjelaskan, pada bulan Mei biasanya masih ada peningkatan permintaan bongkar muat, karena hal tersebut. Pihak produsen cenderung tingkatkan produksi sebelum masa libur dan cuti bersama.
Ia menggambarkan, pada 2019, CBU ekspor di bulan Mei bisa naik 40,70% (MoM) dan truk atai bus ekspor naik 98,36% (MoM).
"Terkait target pendapatan khusus di masa Lebaran dan Ramadhan, untuk saat ini, memang manajemen tidak mengarahkan target pendapatan khusus sebab saat ini kondisinya sedang atau baru masuk pemulihan. Jadi, tidak ada target khusus," sambungnya.
Baca Juga: Kemenhub terbitkan Permenhub pengendalian transportasi selama Idul Fitri 2021
Namun demikian, IPCC juga berharap bahwa kondisi pemulihan di sektor otomotif, pertambangan, perkebunan, hingga konstruksi bisa kembali pulih sebab sektor tersebut banyak mengonsumsi alat-alat berat dan truk.
IPCC mencatat, dari Januari hingga April 2021 CBU Ekspor telah naik 12,28% (YoY) dibandingkan periode yang sama di tahun 2020. Alat berat ekspor naik 98,24% (YoY) dan impornya naik 26,03% (YoY).
Sedangkan di terminal domestik, penanganan alat berat naik 37,97% sepanjang Januari-April 2021, lalu truk atau bus naik 8,16%, dan CBU naik 9,78%. Tahun ini IPCC mengalokasikan capex sebesar Rp113,07 miliar yang disediakan dari internal kas.
"Adapun penggunaan tersebut lebih banyak diperuntukkan mendukung kegiatan operasional di Terminal IPCC, antara lain perbaikan lahan di site E dan A untuk kargo kendaraan CBU, penerangan, perbaikan infrastruktur di gedung parkir existing, pengerasan lahan di Eks-PP, dan kegiatan lainnya," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News