Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang Idul Fitri 2021, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menyatakan adanya penurunan kegiatan layanan bongkar muat sejalan jumlah kendaraan yang masuk ke Terminal IPCC.
Namun demikian, Reza Piyambada Investor Relation IPCC lebih jelas menjelaskan, kondisi tahun ini tidak bisa dibandingkan dengan tahun lalu mengingat Covid-19 sangat memukul jumlah penanganan kargo.
"Kalau dibandingkan dengan tahun lalu sebenarnya agak kurang apple to apple karena di 2020 kondisinya signifikan terpengaruh dengan kondisi Covid-19, sehingga rata-rata penanganan kargo kendaraan di bulan Mei 2020 turun signifikan. Sebagai contoh CBU impor turun -56,99% (MoM) di bulan Mei dan ekspor turun -39,84%. Begitupun dengan Alat berat impor yang turun -73,44%," jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (7/5).
Baca Juga: Terdampak pandemi, pendapatan Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) turun 31% di 2020
Walau demikian, lanjutnya, pada periode Mei 2020 ekspor dari truk atau bus dan alat berat mengalami peningkatan secara bulanan dimana truk atau bus naik 4442,86% (MoM) dan alat berat naik 173,08%.
Ia menggambarkan, jika kembali pada penanganan jelang lebaran di Terminal IPCC dalam kondisi normal tanpa Covid-19, umumnya pergerakan bongkar muat secara harian meningkat pada H-7 Lebaran.
Penanganan bongkar muat cenderung meningkat jelang masa Lebaran, diperkirakan karena para produsen kendaraan mengejar produksinya sebelum adanya libur panjang Lebaran dan hari cuti.
"Hal ini membuat lalu lintas logistik kendaraan dari dan ke pabrikan otomotif dan terminal IPCC cenderung lebih padat. Nah, setelah Lebaran biasanya cenderung sepi sampai beberapa hari. Setelah itu, baru kembali normal," jelasnya.
Reza menjelaskan, pada bulan Mei biasanya masih ada peningkatan permintaan bongkar muat, karena hal tersebut. Pihak produsen cenderung tingkatkan produksi sebelum masa libur dan cuti bersama.
Ia menggambarkan, pada 2019, CBU ekspor di bulan Mei bisa naik 40,70% (MoM) dan truk atai bus ekspor naik 98,36% (MoM).
"Terkait target pendapatan khusus di masa Lebaran dan Ramadhan, untuk saat ini, memang manajemen tidak mengarahkan target pendapatan khusus sebab saat ini kondisinya sedang atau baru masuk pemulihan. Jadi, tidak ada target khusus," sambungnya.
Baca Juga: Kemenhub terbitkan Permenhub pengendalian transportasi selama Idul Fitri 2021
Namun demikian, IPCC juga berharap bahwa kondisi pemulihan di sektor otomotif, pertambangan, perkebunan, hingga konstruksi bisa kembali pulih sebab sektor tersebut banyak mengonsumsi alat-alat berat dan truk.
IPCC mencatat, dari Januari hingga April 2021 CBU Ekspor telah naik 12,28% (YoY) dibandingkan periode yang sama di tahun 2020. Alat berat ekspor naik 98,24% (YoY) dan impornya naik 26,03% (YoY).
Sedangkan di terminal domestik, penanganan alat berat naik 37,97% sepanjang Januari-April 2021, lalu truk atau bus naik 8,16%, dan CBU naik 9,78%. Tahun ini IPCC mengalokasikan capex sebesar Rp113,07 miliar yang disediakan dari internal kas.
"Adapun penggunaan tersebut lebih banyak diperuntukkan mendukung kegiatan operasional di Terminal IPCC, antara lain perbaikan lahan di site E dan A untuk kargo kendaraan CBU, penerangan, perbaikan infrastruktur di gedung parkir existing, pengerasan lahan di Eks-PP, dan kegiatan lainnya," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News