Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengatakan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan menjelang imlek tahun ini naik tipis yaitu sebesar 10%, angka ini menurutnya masih lebih rendah dibandingkan peningkatan kunjungan saat masa imlek 2023.
Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan peningkatan yang kurang baik ini terjadi karena hari imlek jatuh pada hari terjepit, yaitu di antara hari libur peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW pada Kamis (08/02) dan hari libur yaitu hari minggu minggu (11/02) di mana hari raya Imlek yang jatuh pada Sabtu (10/02).
“Kalau yang hari kejepit begini banyak yang akan long holiday, jadi ambil cuti,” kata Alphonzus saat ditemui Kontan di Hotel The Langham, Rabu (31/1/).
Baca Juga: APPBI Perkirakan Tingkat Okupansi Mal Tahun Ini Akan Stagnan di 80%
Dia mengatakan, masyarakat menengah ke atas biasanya akan memilih bepergian ke luar negeri selama libur panjang ini, sedangkan masyarakat menengah ke bawah akan memilih untuk berwisata keluar kota dibandingkan mengunjungi mall.
Meski begitu, dia optimistis masa Ramadan dan Idul Fitri tingkat pengunjung akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dan diprediksi meningkat sekitar 20%-30%.
Dalam kesempatan yang sama Alphonzus mengatakan akan ada stagnasi dalam pertumbuhan industri ritel dalam negeri sebagai dampak dari kebijakan pengetatan impor berlaku.
Baca Juga: Momen Imlek Diprediksi Dongkrak Jumlah Kunjungan Pusat Perbelanjaan hingga 10%
Padahal sebelumnya, Alphonzus mengatakan awalnya APPBI optimistis untuk bisa mencapai okupasi atau keterisian mall hingga 90% di tahun 2024. Namun di 2023 menjelang akhir tahun menurut dia banyak yang menunda ataupun membatalkan pembukaan toko-toko baru.
“Ternyata banyak peritel yang menunda ataupun membatalkan pembukaan toko-toko baru di 2024. Jadi okupasi yang tadinya ditargetkan 90%, kami khawatir tidak akan tercapai 90% ini,” tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News