Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memperkirakan tingkat keterisian atau okupansi pusat perbelanjaan atau mal tahun ini akan stagnan alias sama dengan tahun 2023 lalu.
Alphonzus Widjaja, Ketua Umum APPBI mengatakan, sebelumnya APPBI menargetkan okupansi mal bisa menyentuh angka 90% di tahun 2024. Tingkat okupansi sebesar ini adalah angka yang sempat tercapai sebelum pandemi Covid-19.
Namun, APPBI mengoreksi target tersebut. Penyebabnya karena adanya kebijakan pembatasan impor yang berpengaruh pada keputusan para peritel melakukan penambahan toko atau membuka toko baru di sejumlah mal.
“Kita bicara tingkat okupansi ya, karena di mal itu ada beberapa parameter. Mulai dari tingkat kunjungan, tingkat okupansi dan juga durasi kunjungan. Kalau tingkat kunjungan sudah membaik, tapi tingkat okupansi belum,” kata Alphonzus saat ditemui Kontan dalam acara Seminar dan Rakernas 2024 APPBI yang bertajuk Elevate The Local Brand, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/01).
Baca Juga: Momen Imlek Diprediksi Dongkrak Jumlah Kunjungan Pusat Perbelanjaan hingga 10%
Menurutnya, regulasi pemerintah terhadap pembatasan impor yang dimaksudkan untuk melindungi produk dalam negeri malah akan mengganggu produk lokal.
“Karena yang dibatasi justru impor yang jelas, yang bayar pajak dan yang memenuhi prosedur. Padahal yang mengganggu itu adalah produk impor ilegal, tapi itu tidak diperketat,” tambahnya.
Alphonzus bilang, sampai sekarang pemerintah tidak pernah menyampaikan langkah-langkah membendung barang impor ilegal.
Ia memperkirakan, rata-rata okupansi mal akan mencapai 80% di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News