CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Jelang Musim Mudik, Pengamat Ingatkan Potensi Kebakaran Baterai Mobil Listrik


Minggu, 31 Maret 2024 / 11:48 WIB
Jelang Musim Mudik, Pengamat Ingatkan Potensi Kebakaran Baterai Mobil Listrik
ILUSTRASI. Pengamat mengingatkan potensi risiko kebakaran baterai mobil listrik menjelang arus mudik lebaran 2024.ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Maritim dari Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Center (IKAL SC) Marcellus Hakeng Jayawibawa mengingatkan potensi risiko kebakaran baterai mobil listrik menjelang arus mudik lebaran 2024.

Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, muncul fenomena baru yang menarik perhatian yakni penggunaan mobil listrik dalam perjalanan mudik. 

Meski memiliki manfaat lingkungan yang jelas, kata dia, pengangkutan mobil listrik melalui kapal feri membawa risiko yang patut diperhatikan, terutama terkait dengan potensi kebakaran yang terkait dengan baterai lithium-ion yang digunakan dalam mobil listrik.

"Kapal feri adalah bagian penting dari sistem transportasi Indonesia, namun pengangkutan mobil listrik meningkatkan risiko kebakaran yang dapat mengancam keselamatan penumpang, awak kapal, dan lingkungan sekitar," ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Minggu (31/3).

Baca Juga: RI Bakal Produksi Baterai, Menperin Prediksi Harga Mobil Listrik Bisa Turun 30%

Hakeng menjelaskan baterai lithium-ion yang umumnya digunakan dalam mobil listrik memiliki potensi untuk terbakar jika terjadi masalah atau kegagalan pada sistem baterai. 

Risiko ini menjadi lebih meningkat ketika mobil listrik naik ke kapal feri, terutama karena kapal feri sering beroperasi di lingkungan yang rentan terhadap kebakaran dan sulit dievakuasi.

"Pengembangan protokol keamanan yang ketat, pemeriksaan keamanan baterai sebelum naik ke kapal feri, pelatihan awak kapal tentang penanganan baterai kendaraan listrik yang bermasalah, serta pengaturan parkir kendaraan listrik di area yang aman dan terpisah menjadi sangat penting," ujar Hakeng.

Selain itu, peningkatan SOP dan edukasi masyarakat tentang potensi bahaya dan langkah-langkah keselamatan terkait kendaraan listrik juga sangat penting. 

Baca Juga: Mudik Lebaran 2024, BPJT Sediakan 33 SPKLU di Berbagai Titik

Serta, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan organisasi terkait dalam pengembangan regulasi yang tepat juga diperlukan untuk menjaga keselamatan dan keamanan dalam transportasi maritim.

"Dengan kerjasama yang baik dan peraturan yang sesuai, risiko potensial terkait dengan pengangkutan kendaraan listrik dapat dikelola secara efektif, menjaga keselamatan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses transportasi maritim," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×