kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Jelang Tutup Tahun 2023, KLHK Gelar Penanaman Pohon Serentak di Seluruh Indonesia


Sabtu, 30 Desember 2023 / 20:00 WIB
Jelang Tutup Tahun 2023, KLHK Gelar Penanaman Pohon Serentak di Seluruh Indonesia
Menteri LHK Siti Nurbaya dalam arahannya pada pelaksanaan penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia, Sabtu (30/12/2023).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaksanakan penanaman pohon serentak di seluruh wilayah Indonesia pada Sabtu (30/12).

Penanaman pohon ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan.  Termasuk untuk mengoptimalkan musim hujan di penghujung 2023 dan tahun 2024.

Pelaksanaan penanaman pohon serentak ini dilakukan di setiap provinsi yang dipimpin pejabat KLHK Pusat dan Daerah, dengan melibatkan UPT KLHK, Dinas LHK, Aparatur Sipil Negara, dan masyarakat. 

Bibit pohon berupa bibit kayu-kayuan, penghasil HHBK, buah-buahan, dan jenis multi-purpose tree species (MPTS) untuk kegiatan ini berasal dari persemaian-persemaian KLHK yang tersebar di seluruh Indonesia, baik yang berasal dari pusat-pusat persemaian skala besar, persemaian permanen maupun pembibitan lainnya. 

Baca Juga: KLHK Laksanakan Gerakan Menanam Pohon Serentak di Seluruh Indonesia

Penanaman pohon serentak ini rencananya dilanjutkan dengan pemeliharaan dan didorong untuk terus mengajak peran serta masyarakat luas untuk semakin meningkatkan tutupan lahan. 

Hal ini mengingat pentingnya keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam, ketahanan pangan, energi, dan tentunya kesejahteraan seluruh makhluk hidup. Hal tersebut disampaikan Menteri LHK Siti Nurbaya dalam arahannya pada pelaksanaan penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia. 

"Sekarang ini dunia secara global sedang menghadapi triple planetary crisis, berupa perubahan iklim, polusi, dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Dimana tiga hal tersebut saling terkait dan sangat mendesak untuk segera diatasi bersama dengan mengedepankan paradigma kolaborasi dan kerjasama semua pihak," ujar Siti Nurbaya seperti dikutip.

Baca Juga: Jokowi Turut Hadiri Gerakan Tanam Pohon Bersama Untuk Hijaukan Jakarta

Dampak nyata perubahan iklim yang telah nyata kita rasakan di tingkat tapak, regional dan global antara lain, pertama, keterlambatan musim tanam, gagal panen, meningkatnya wabah dan hama tanaman serta penurunan produktivitas tanaman; kedua, meningkatnya tinggi permukaan air laut dan hilangnya daratan; ketiga, meningkatkan kejadian bencana hidrometeorologis; dan keempat, meningkatkan ancaman hilangnya keanekaragaman hayati. 

Oleh karena itu, KLHK melalui penanaman pohon serentak ini mengajak semua pihak dan masyarakat luas untuk terus menanam dan memelihara pohon serta meningkatkan tutupan lahan sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FoLU Net Sink 2030. 

Paralel dengan upaya mengajak serta semua pihak, pada saat penanaman serentak pohon tersebut, dilakukan penyerahan SK Menteri LHK No. 1221/2023 tentang Penetapan Green Ambassador kepada 1.994 pelajar dari 1.068 sekolah di seluruh Indonesia. 

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Luhut Pandjaitan Pimpin Penanganan Polusi Udara di Jakarta

Para Green Ambassador ini merupakan generasi muda yang akan menjadi pioneer hebat, agen perubahan dan pemimpin masa depan yang penuh kreativitas, produktif, inovatif dan berdedikasi untuk melestarikan lingkungan hidup dan kehutanan. 

Melalui para ambassador ini diharapkan dapat menjadi penggerak upaya pemulihan lingkungan dan kehutanan yang lebih massif, inklusif, dan inovatif, sehingga bumi dapat kembali pulih dan nyaman untuk ditinggali bagi semua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×