Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Investasi Jepang di Indonesia terus berlanjut, salah satunya adalah dengan rencana investor Jepang membangung kota pintar atau Smart City. Kyushu Economic Federation yang merupakan kelompok usaha dengan anggota 970 perusahaan besar di Jepang berminat membangun Smart City dan Bandara Loa Kulu di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimatan Timur dengan menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Seperti dikutip dari Antara.com Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Kabupaten Kutai Kartanegara Bambang Arwanto pada pekan lalu mengatakan, pembicaraan mengenai kerjasama investasi antara Kyushu Economic Federation dan Kadin telah dilakukan pada 10 Februari 2015 yang akan ditindaklanjuti dengan memorandum of undestanding (MOU) antara kedua belah pihak. Pembicaraan kerjasama investasi tersebut juga dihadiri Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari dan Zulnahar Usman dari Kadin Infrastruktur.
Kota Pintar tersebut nantinya akan menjadi model kota yang akan dibangun di sekitar Bandara Loa Kulu yang bersinergi dengan infrastruktur Kota Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Pintar Kutai Kartanegara ini juga sekaligus akan menjadi percontohan pertama di Indonesia.
Untuk menyukseskan proyek Smart City ini, Kadin Indonesia akan membentuk konsorsium perusahaan dari dalam dan luar negeri yang bekerjasama dengan pemerintah Kutai Kartenegara untuk mengerjakan proyek "Smart City" dan Bandara Loa Kulu ini. Biarpun begitu, dana investasi pembangunan proyek tidak akan berasal dari APBD, melainkan berasal dari investasi swasta Kyushu Economic Federation.
Rencananya, ground breaking atau peletakan batu pertama dan peluncuran "Smart City" termasuk Bandara Loa Kulu tersebut akan dilaksanakan pada Maret 2015 dengan memprioritaskan lebih awal pembangunan pembangkit listrik untuk kemandirian energi Smart City dan bandara. "Untuk itu, mereka sudah melakukan perhitungan kebutuhan listrik mandiri standart Kota Pintar dengan kabel jaringan bawah tanah," ungkap Bambang Arwanto.
Selain bertemu dengan Kyusu Economic Federation, rombongan Kadin dan Pemkab Kutai Kartanegara juga berkunjung ke kota Kitakyushu, di mana wali kota setempat membuka peluang untuk bekerjasama dalam mengelola "Ecotown" atau kota berbasis industri daur ulang di Kutai Kartanegara.
Pada pertemuan tersebut, rombongan Pemkab Kutai Kartanegara juga mempelajari bagaimana Kitakyusu berbenah dari kota yang sangat kotor menjadi kota terbersih dengan memanfaatkan sampah menjadi bahan baku industri daur ulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News