Reporter: Fahriyadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri Perhubungan, Evert Ernest Mangindaan, mengungkapkan bahwa Jepang secara resmi telah menyatakan kesediaannya untuk ikut serta dalam proyek kereta api cepat dari Jakarta menuju Surabaya. Dimana saat ini konsepnya tengah digodok oleh pemerintah.
Mangindaan menyebut bahwa pembuatan konsep tersebut sudah berlangsung dan diperkirakan akan lebih mudah mengingat jalur Jakarta-Surabaya sudah memiliki jalur ganda. “Otomatis ini bakal mempermudah pembangunan kereta cepat ini," katanya, Rabu (11/12).
Rencananya jalur kereta cepat ini akan dibangun elevated atau layang diatas lahan kosong yang telah dibebaskan pemerintah untuk double track tersebut. Hal ini diharapkan akan mempermudah pembebasan lahan yang selama ini menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur.
Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengungkapkan bahwa nilai proyek ini akan berkisar Rp 60 triliun hingga Rp 70 triliun. Untuk mendanai proyek ini pemerintah akan dibantu dana hibah dari Jepang. "Mereka telah setuju untuk membantu dan memberikan dana hibah untuk membiayai proyek tersebut," kata Bambang.
Saat ini pihak Jepang sedang melakukan pra feasibility study (fs) mengenai pembangunan ini. Hal yang mungkin masih diperdebatkan menurut Bambang adalah rute yang akan dilewati kereta ini.
Menurutnya ada pilihan kereta ini mengambil jalur langsung dari Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya. Pilihan rute kedua adalah melewati Bandung dari Jakarta sebelum akhirnya ke Cirebon, Semarang, dan berakhir di Surabaya.
Sedangkan opsi terakhir adalah Jakarta-Cikarang-Bandung-Cirebon-Semarang-Surabaya. "Nantinya kita akan lihat jumlah permintaan penumpangnya juga," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News