kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jero minta Jepang investasi energi terbarukan


Jumat, 27 September 2013 / 10:49 WIB
Jero minta Jepang investasi energi terbarukan
ILUSTRASI. Penyebab dan Cara Mengatasi Cegukan. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Jepang merupakan salah satu negara tujuan ekspor gas terbesar Indonesia. Karena itu, Pemerintah menawarkan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) kepada investor Jepang di rangkaian sela-sela pertemuan ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) di Nusa Dua Bali. Kamis, (26/9).

Pasalnya, jika Jepang ingin terus menikmati minyak dan gas bumi (migas) dari Indonesia, syaratnya adalah harus mau mengembangkan EBT di Indonesia.

Hal itu dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik seperti dirilis Kementerian ESDM, Jumat (27/9).

”Kita harus cari jalan keluar agar tidak kelabakan karena kekurangan energi, agar you tetap dapat gas saya. Agar sisanya bisa lebih lama dan lebih banyak, maka ajaklah perusahaan-perusahaan Jepang investasi di Indonesia di bidang energi baru terbarukan,” tutur Jero usai menerima Menteri Negara Ekonomi, Industri dan Perdagangan Jepang, Kazuyoshi Akada.

Menurut Jero, potensi sumber EBT yang dimiliki Indonesia sangat beragam dan berlimpah. Namun pengembangannya masih belum menggembirakan.

Akibatnya, ketergantungan Indonesia terhadap energi berbasis fosil masih cukup tinggi. Itu sebabnya, pemerintah akan memudahkan perizinan investasi migas di Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga menerapkan feed in tarif dan menawarkan pengembangan EBT kepada negara-negara sahabat.

Jero membeberkan, bila Jepang berinvestasi di Indonesia, maka potensi panas bumi Indonesia yang 30.000 mega watt akan dapat dikeluarkan semua.

Lalu, tenaga air yang dihasilkan akan menjadi listrik semua. Dengan begitu, Indonesia akan memiliki listrik yang berlimpah.

Bukan cuma itu. Potensi gas bisa dinikmati pula oleh konsumen migas Indonesia, termasuk Jepang. “Jadi jangan cuma minta- minta gasnya dan dia tidak mau invest di sini,” papar Jero.

Seperti diketahui, Jepang adalah importir terbesar LNG di dunia. Jepang juga masuk importir kedua terbesar batubara dan importir terbesar ketiga minyak.

Negara Sakura tersebut sangat bergantung pada impor migas untuk memenuhi sekitar 42% dari kebutuhan energinya pada tahun 2010.

Sebelumnya pada pertemuan Indonesia-Japan Energy Policy Dialogue (IJEPD ke-4) di Tokyo, Jepang, 28 Maret 2013 lalu, Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat untuk meningkatkan kerja sama di sub energi baru terbarukan, terutama geothermal.

Saat ini Jepang menempati posisi ke-3 di dunia sebagai penghasil sumber geothermal, setelah Amerika Serikat dan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×