Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT JFE Steel Galvanizing Indonesia mulai mengoperasikan pabrik barunya di Kawasan Industri MM2100, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik milik perusahaan baja terbesar kedua di Jepang ini menghabiskan investasi US$ 300 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun.
"Kami sudah beroperasi tapi belum komersial. Oktober nanti baru akan komersial ke customer di Indonesia," kata Musfir, General Manager PT JFE Steel Galvanizing Indonesia usai menemui Menteri Perindustrian Saleh Husin di Gedung Kementerian Perindustrian, Selasa (26/7). Grand openingnya dijadwalkan berlangsung pada 15 September 2016.
Pabrik baja untuk rangka otomotif jenis galvanized steel sheet ini memiliki kapasitas terpasang 400.000 ton per tahun. "Karena baru produksi Oktober, sampai akhir tahun targetnya 20.000 ton," jelas Musfir.
Kehadiran pabrik baru JFE Steel diharapkan bisa memenuhi permintaan baja untuk otomotif yang diperkirakan mencapai 600.000 ton-700.000 ton per tahun. Hasil produksinya akan dipasok untuk sejumlah agen pemegang merek (APM) kendaraan antara lain Daihatsu, Toyota, Suzuki, Mitsubishi, dan Nissan. "Masih terbatas mobil Jepang," kata Musfir.
Sementara ini bahan baku baja masih diperoleh dari induk perusahaan yakni JFE Steel Corporation yang berlokasi di Jepang. "Spek baja untuk otomotif agak complicated. Permintaan dari customer sangat ketat jadi tidak bisa di-supply dari lokal," kata dia.
JFE Steel menganggap pasar Indonesia menarik karena tren perumbuhan otomotif yang terus menanjak. "Tren otomotif ASEAN sekarang pindah dari Thailand ke Indonesia," jelas Musfir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News