kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jika Harga Pertamax Disesuaikan, Begini Dampaknya Bagi Industri Logistik di Indonesia


Kamis, 17 Maret 2022 / 17:42 WIB
Jika Harga Pertamax Disesuaikan, Begini Dampaknya Bagi Industri Logistik di Indonesia
ILUSTRASI. SPBU Pertamina. KONTAN/Fransiskus Simbolon/21/12/2016


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia, PT Pertamina telah menyesuaikan sejumlah jenis bahan bakar khusus (BBK) yakni Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Adapun belakangan ini muncul kabar bahwa pihak Pertamina sedang mengkaji untuk menyesuaikan harga BBM Pertamax (RON 92). 

Lantas, jika harga BBM Pertamax benar-benar disesuaikan, bagaimana dampaknya bagi industri logistik?

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Mahendra Rianto menjelaskan, di industri jasa logistik dan kegiatan logistik dari industri didominasi penggunaan bahan bakar minyak solar subsidi. Sedangkan, dalam industri jasa logistik last mile  menggunakan BBM jenis Pertalite. 

Baca Juga: Pengamat: Harga Pertamax Mestinya Dijual Sesuai Keekonomian

"Jadi kalau menteri ESDM menjamin dua itu (BBM Solar dan Pertalite tidak naik harganya) kami pikir tidak akan mengganggu kegiatan logisitik," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (17/3). 

Pasalnya, jika kedua BBM itu harganya naik, akan berdampak parah bagi industri logistik. Sebagai gambaran saja, biaya supply chain di Indonesia dikuasai oleh biaya transportasi. Secara rata-rata, biaya tranportasi ini mendominasi 40% hingga 50% dari biaya rantai pasok. 

Secara umum, Mahendra memaparkan, pandemi Covid-19 memberikan imbas pada industri logistik secara umum. Volume transaksi menurun karena pandemi. Namun, saat ini ALI melihat bahwa transaksi sudah mulai naik karena melonggarnya kebijakan pembatasan. 

ALI berharap di 2022 ekonomi domestik bisa tumbuh. Pihaknya juga telah bersiap-siap mengantisipasi lonjakan demand jasa logistik pada April 2022 saat momentum Ramadahan dan Idul Fitri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×