Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa ekspedisi atau pengiriman barang, JNE, angkat suara terkait dampak potensi kenaikan biaya energi seiring perubahan kebijakan pemerintah di sektor tersebut.
Seperti yang diketahui, biaya energi terancam mengalami kenaikan. Hal ini seiring wacana penghapusan BBM jenis Premium dan Pertalite oleh pemerintah melalui Kementerian ESDM, sehingga masyarakat perlu beralih ke BBM jenis Pertamax yang berharga lebih mahal.
Selain itu, pemerintah juga berencana melakukan penyesuaian tarif listrik untuk 13 golongan pelanggan nonsubsidi pada semester kedua 2022.
Eri Palgunadi, Vp of Marketing JNE mengatakan, BBM bukanlah komponen dominan dalam penentuan tarif jasa pengiriman, sehingga rencana penghapusan Pertalite dan Premium tidak begitu mempengaruhi kelangsungan usaha JNE. Begitu pula dengan rencana kenaikan tarif listrik di tahun depan yang belum berpengaruh signifikan bagi JNE.
Baca Juga: Transaksi e-commerce meningkat pesat, infrastruktur logistik harus siap mengikuti
“JNE telah melakukan antisipasi melalui variabel biaya lainnya agar kami dapat terus mempertahankan kualitas pelayanan prima kepada seluruh pelanggan,” ungkap dia, Selasa (24/12).
Di samping itu, JNE berkomitmen untuk menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak untuk mendorong, menguatkan, dan mempermudah pelaksanaan regulasi iklim bisnis yang digulirkan oleh pemerintah, sehingga dapat menumbuhkan perekonomian nasional di masa mendatang.
Sementara itu, dalam menjalankan proses pengiriman, JNE juga melakukan pengembangan dalam strategi distribusi, yaitu mengoptimalkan semua moda transportasi baik udara, darat, dan laut. Dengan begitu, JNE tetap mampu mempertahankan kualitas pelayanan dengan tarif yang kompetitif.
Sebagai contoh, JNE telah melakukan kolaborasi dengan Westbike Messenger Service (WMS) yaitu penyedia jasa kurir dengan menggunakan armada sepeda untuk pengantaran produk di dalam kota tertentu di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, dan Medan. JNE juga memanfaatkan hub atau titik-titik distribusi lainnya untuk mengantarkan produk kepada konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News