Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan industri kosmetik meningkat 9% di tahun 2019. Peningkatan ini didorong oleh permintaan pasar dalam negeri dan ekspor yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Country Leader of Communications & Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia Devy Yheanne bilang, perseroan memiliki kinerja dan capaian positif di paruh tahun pertama.
"Potensi yang sama juga diharapkan di semester kedua tahun ini," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (14/7).
Asal tahu saja, Johnson and Johnson Indonesia merupakan bagian dari perusahaan perawatan kesehatan global (healthcare company) Johnson and Johnson.
Ia menjelaskan, permintaan pasar dalam negeri dan ekspor Johnson & Johnson Indonesia meningkat seiring dengan masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama.
Pemanfaatan teknologi dan kecerdasan digital mulai dari proses produksi dan distribusi ke tingkat konsumen, kata Davy, juga turut memberikan peluang baru.
"Ini meningkatkan daya saing industri dengan adanya perubahan selera konsumen dan perubahan gaya hidup," terang Devy lagi.
Melihat pasar saat ini, sebagian besar produk kosmetik menyasar kaum wanita, namun ini tidak menutup kemungkinan untuk merambah pasar pria dan anak-anak.
Pasar domestik juga memiliki potensi baru seperti meningkatnya jumlah populasi penduduk usia muda atau generasi milenial.
Selain itu, adanya tren masyarakat untuk menggunakan produk berbahan alami secara tidak langsung turut membuka peluang munculnya produk kosmetik berbahan alami.
"Dapat dipastikan bahwa kami menargetkan pertumbuhan yang positif," terang Devy lagi. Sayangnya, ia enggan merincikan angka pastinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News