Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal bahwa relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) diperpanjang.
"Ya terus dong tetap diperpanjang. Hanya kita ini masih berhitung mengenai dikenakan berapa," ujar Jokowi usai mengunjungi Pasar Baru Karawang Jawa Barat, Rabu (8/5).
Menurut Jokowi, upaya Freeport yang telah membangun smelter dan telah selesai hampir 100% patut dihargai. Hal itu menunjukkan komitmen Freeport melakukan hilirisasi tambang di dalam negeri. Ia juga akan terus memantau progres pembangunan smelter tersebut.
Baca Juga: Freeport Catat Penjualan 502.580 Ton Tembaga pada Kuartal I-2024
"Saya kira dengan selesainya smelter itu menunjukkan keinginan kuat mereka untuk hilirisasi, untuk downstreaming di dalam negeri, saya kira itu bagus sekali dan itu harus dihargai loh ya," jelas Jokowi.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan, pembicaraan perpanjangan izin ekspor dibahas di level menteri. Menurutnya, akan ada dampak jika relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga tidak diperpanjang.
"Kalau kita nggak bisa ekspor (konsentrat tembaga) penerimaan negara akan berkurang kira-kira US$ 2 miliar, (sekitar) Rp 30 triliun berkurangnya, dalam kurun waktu Juni sampai Desember," kata Tony.
Baca Juga: Perpanjangan Kontrak Freeport Kurang Menguntungkan Indonesia, Ini Kata Pengamat
Sebagai informasi, sejak pertengahan 2023 pemerintah melakukan pelarangan ekspor untuk konsentrat tembaga.
Larangan tersebut juga berlaku untuk Freeport yang memproduksi tembaga. Namun, pemerintah memberikan relaksasi kepada Freeport agar tetap bisa melakukan ekspor tembaga hingga bulan Mei 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News