kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi: Jumlah PKL tak boleh tumbuh di Jakarta


Kamis, 28 Februari 2013 / 14:35 WIB
Jokowi: Jumlah PKL tak boleh tumbuh di Jakarta
ILUSTRASI. Ekonom prediksi neraca perdagangan pada September 2021 masih surplus


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Joko Widodo alias Jokowi, Gubernur DKI Jakarta berniat untuk menghentikan laju pertumbuhan jumlah pedagang kaki lima (PKL) di Jakarta. Tetapi, sebelum melakukan hal itu, pihak Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta terlebih dahulu melakukan pendataan dan penataan untuk PKL yang sudah ada.

"Nanti proses pendataan dulu. Di kampung ini ada berapa PKL, di gang ini ada berapa PKL. Kalau sudah rampung, kami tahu jumlahnya, nanti akan dikunci dan tidak boleh tumbuh (zero growth)," ujar Jokowi kepada wartawan usai acara peresmian relokasi PKL Indosiar, Jakarta, Kamis (28/2).

Jokowi mengatakan, pihaknya menargetkan bisa membuat 73 titik relokasi PKL yang ada di Jakarta pada tahun 2013 ini. "Pemda tahun ini akan membangun 23 lokasi, nanti ditambah 50 lokasi yang berasal dari dana CSR (corporate social responsibility) perusahaan," ujarnya.

Dia bilang, sudah banyak perusahaan yang menyatakan minatnya menawarkan ke Pemda DKI untuk membangun sentra-sentra PKL yang baru. "Perusahaan banyak yang antre, dari perbankan seperti BRI dan BNI. Mereka bahkan siap membangun 5 - 7 lokasi," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, sentra lokasi yang dibuat oleh perusahaan itu nantinya tidak hanya memfasilitasi lahan saja, tetapi juga dilengkapi dengan kelengkapan alat untuk berjualan (gerobak, meja, kursi).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×