Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth MIND ID saat ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Booth tersebut memperkenalkan proyek Battery Asset Management Service (BAMS) yang merupakan inisiatif dari Indonesia Battery Corporation (IBC), sebuah perusahaan terintegrasi di sektor baterai dan kendaraan listrik (EV). Menariknya, MIND ID adalah salah satu pemegang saham di IBC.
Direktur Utama PT Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho, memberikan penjelasan singkat tentang pengembangan BAMS oleh IBC. Booth MIND ID hadir untuk memberi gambaran kepada peserta AIPF 2023 mengenai platform ekosistem motor listrik. Ini mencakup penyediaan baterai dan aplikasi yang kompatibel dengan berbagai merek motor listrik, termasuk motor konversi listrik.
Menurut Toto Nugroho, Indonesia bermimpi memiliki program hilirisasi nikel yang salah satunya dijalankan oleh MIND ID melalui IBC. Hal ini tercermin dari booth MIND ID yang menampilkan limonit, saprolit, serta tahapan produksi battery cell hingga battery pack.
Baca Juga: Hilirisasi Belum Sokong Penerimaan
Peserta AIPF, termasuk delegasi dari negara-negara ASEAN, dapat menyaksikan kesiapan Indonesia untuk menjadi pemain utama di industri baterai dunia.
Kehadiran BAMS mendukung kebijakan pemerintah untuk mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060 melalui elektrifikasi kendaraan. MIND ID menunjukkan dukungannya melalui partisipasi saham di PT Aneka Tambang, Tbk. dan PT Indonesia Asahan Aluminium, Tbk. Eksistensi IBC diharapkan mempercepat proses pengolahan nikel prekursor hingga battery pack.
"Kami berharap, dengan MIND ID sebagai holding, bisa mengkoordinasikan komoditi dari berbagai anggotanya untuk mendukung percepatan ekosistem EV di Indonesia," ujar Toto dalam siaran persnya pada Selasa (5/9).
Toto juga menambahkan bahwa Antam memiliki peran penting dalam industri pertambangan nikel di Indonesia. Sementara Inalum, anggota dari Grup MIND ID, adalah satu-satunya produsen aluminium di negeri ini. Dengan meningkatnya kebutuhan aluminium untuk produksi kendaraan listrik, yang kini mencapai 1 juta ton, Inalum yang saat ini hanya memproduksi 250-300 ribu ton, berencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Baca Juga: Jokowi: Hilirisasi Tidak Hanya untuk Industri Besar Tetapi Juga UKM
Akhmad Fazri, Direktur Keuangan MIND ID, melihat proyek BAMS sebagai peluang emas bagi Indonesia untuk memimpin industri baterai global. Dengan kelimpahan sumber daya seperti limonit dan saprolit, MIND ID mendorong anggotanya untuk segera membangun smelter agar bahan mentah tersebut bisa diolah menjadi nikel prekursor.
Fazri menegaskan dukungan MIND ID terhadap IBC yang memiliki kemampuan mengolah nikel prekursor hingga menjadi battery pack. Ini berarti rantai produksi baterai, mulai dari nikel dan saprolit hingga battery cell, dapat sepenuhnya dilakukan di Indonesia.
IBC juga sedang mengembangkan teknologi swap baterai untuk sepeda motor, yang bertujuan meningkatkan efisiensi baterai.
Baca Juga: Akselerasi Motor Listrik di Indonesia, IBC Kenalkan Platform BAMS di AIPF 2023
Dalam pembukaan AIPF 2023, Presiden Jokowi menyoroti tiga agenda utama: infrastruktur hijau, pembiayaan berkelanjutan dan inovatif, serta transformasi digital dan ekonomi kreatif di kawasan ASEAN. Ia berharap kerja sama regional ini akan memperkuat ekosistem kendaraan listrik di kawasan dan menguntungkan semua pihak tanpa ada yang terpinggirkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News