kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

MIND ID Gerakkan Hilirisasi dan Aselerasi Ekosistem Industri EV


Kamis, 31 Agustus 2023 / 19:20 WIB
MIND ID Gerakkan Hilirisasi dan Aselerasi Ekosistem Industri EV
ILUSTRASI. Kontan - MIND ID Kilas Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Jakarta, 31 Agustus 2023 Indonesia dikenal sebagai salah satu negara kaya dengan sumber daya alamnya. Salah satunya, di sektor komoditas pertambangan nikel.

Seperti diketahui, Indonesia menjadi salah satu produsen terbesar nikel dunia dengan cadangan mencapai 26 persen dari cadangan nikel global berasal dari Tanah Air. Nikel merupakan salah satu komponen utama dalam industri baterai dan stainless steel. Wajar jika nikel memainkan peranan penting dalam narasi transisi energi yang tengah dikebut pemerintah Indonesia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut Indonesia memiliki cadangan nikel sebanyak 72 juta ton nikel (Ni). Hal itu menjadikan Indonesia memiliki cadangan nikel sebanyak 52 persen dari total cadangan nikel global mencapai 139.419.000 ton Ni.

Data Kementerian ESDM pada 2020, sumber daya bijih nikel Indonesia mencapai 8,26 miliar ton dengan kadar 1 persen sampai 2,5 persen. Rinciannya, kadar nikel kurang dari 1,7 persen sebanyak 4,33 miliar ton, dan kadar lebih dari 1,7 persen sebesar 3,93 miliar ton.

Untuk cadangan bijih nikel yang dimiliki Indonesia mencapai 3,65 miliar ton dengan kadar 1 persen hingga 2,5 persen. Rinciannya, cadangan bijih nikel berkadar kurang dari 1,7 persen sebanyak 1,89 miliar ton dan bijih nikel berkadar di atas 1,7 persen sevesar 1,76 miliar ton.

Meminjam data US Geological Survey (USGS) pada 2021, Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara dengan produksi nikel terbesar di dunia. USGS memprediksi produksi nikel Indonesia akan terus meningkat dengan kontribusi terbanyak dari proyek nikel pig iron dan baja tahan karat terintegrasi.

Melansir BRIN, hampir 70 persen produk turunan nikel dunia digunakan sebagai bahan baku stainless steel, 11 persen untuk baterai, 7 persen untuk berbagai paduan logam, dan sisanya dijadikan bahan baku industri mulai dari lapisan anti korosi, magnet, katalis, pigmen, dan berbagai aplikasi lainnya.

Nikel memiliki potensi besar dalam hilirisasi industri di Indonesia. BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID berperan penting dalam memacu pertumbuhan hilirisasi industri di Indonesia. Berisikan anak perusahaan meliputi PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Timah Tbk (TINS)  tengah serius menjalankan mandat hilirisasi yang diberikan pemerintah.

Setiap anggota Grup MIND ID kini menjalankan berbagai proyek hilirisasi, salah satunya di sektor pemanfaatan komoditas nikel. Melalui anggota Grup MIND ID PT ANTAM, sejumlah proyek hilirisasi sedang dan sebagian sudah beroperasi.

Di antaranya, pembangunan pabrik peleburan atau smelter feronikel di Kolaka Sulawesi Tenggara. ANTAM pun membangun smelter feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara. Kapasitas total produksi feronikel kedua pabrik peleburan tersebut mencapai 40.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun.

"Sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID terus berkomitmen untuk menggarap proyek hilirisasi. Kami siap mensinergikan dari mulai bisnis hulu melalui beberapa Unit Bisnis Pertambangan (UBP) nikel, hingga hilirisasi industri melalui pengolahannya di pabrik smelter," ucap Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, Heri Yusuf.

Aktivitas pertambangan nikel anggota Grup MIND ID, PT ANTAM dilakukan melalui UBP yang tersebar di beberapa daerah, seperti UBP Nikel Sulawesi Tenggara yang melakukan aktivitas pertambangan nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Ada pula tambang nikel di Pakal, Maluku Utara dikelola UBP Nikel Maluku Utara, serta tambang nikel di Pulau Gag, Papua Barat yang dioperasikan cucu perusahaan MIND ID, PT Gag Nikel.

Dalam aktivitas penambangan nikel, perusahaan melakukan prosedur berkelanjutan seperti melalui selective mining dengan metode penambangan terbuka yang menghasilkan bijih nikel kadar tinggi dan rendah.

"Disebut berkelanjutan karena aktivitas penambangan nikel benar-benar memperhatikan keseimbangan aspek ekonomi, lingkungan, sosial, serta adanya integrasi aspek konservasi dan keselamatan pertambangan nikel yang dilakukan," ujar Heri Yusuf.

Selain itu, MIND ID melalui ANTAM melakukan kolaborasi bersama PLN dan Pertamina dalam membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC). Kemudian IBC bersama Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd., (CBL) telah menandatangani framework agreement mencakup kegiatan pertambangan bijih nikel hingga industri daur ulang baterai pada 14 April 2022 silam.

Kehadiran IBC tersebut menjadi salah satu upaya MIND ID dalam menyokong perkembangan industri kendaraan listrik baik di tataran lokal maupun global. Heri mengatakan percepatan industri kendaraan listrik sejalan dengan The Sustainability Pathway (ESG) yang diusung MIND ID.

Kontan - MIND ID Kilas Online

"Hal ini sejalan pula dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya pada pilar penanganan perubahan iklim melalui dukungan terhadap ekosistem dan kebutuhan EV (kendaraan listrik) di Indonesia bahkan global. MIND ID terus memberikan nilai lebih untuk Indonesia," kata Heri Yusuf.

MIND ID akan mengikuti ajang ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) yang bertajuk "Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific". AIPF merupakan flagship event Keketuaan ASEAN Indonesia 2023. Kegiatan itu dijadwalkan digelar pada 5--6 September 2023 di Hotel Mulia, Jakarta.

Forum ini digelar bersamaan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 dan KTT Asia Timur. Adapun seremoni pembukaan AIPF akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan para pemimpin negara-negara anggota ASEAN serta negara mitra.

Forum perdana tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi yang inklusif antara negara-negara ASEAN dengan mitra di Kawasan Indo-Pasifik, sehingga menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of growth. AIPF juga berfungsi sebagai platform bagi sektor publik, BUMN dan swasta dari negara anggota ASEAN dan mitra eksternal ASEAN untuk terlibat dalam diskusi yang konstruktif, menghasilkan proyek konkret, dan meningkatkan kolaborasi di kawasan Indo-Pasifik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×