kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jokowi: Pembangunan infrastruktur tak Jawa-sentris


Rabu, 23 Maret 2016 / 21:56 WIB
Jokowi: Pembangunan infrastruktur tak Jawa-sentris
ILUSTRASI.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

ENTIKONG. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, percepatan pembangunan infrastruktur di setiap daerah saat ini menjadi salah satu fokus dalam pemerintahannya. Terlebih pembangunan di daerah pinggiran dan perbatasan antar-negara. 
 
Percepatan pembangunan itu, diharapkan bisa menumbuhkan titik perekonomian baru di daerah pinggiran maupun perbatasan. 

"Kenapa infrastruktur dibangun dari pinggiran, kenapa di perbatasan, kenapa diperbaiki, kita ingin titik pertumbuhan ekonomi itu ada di pinggir juga," tegas Jokowi, usai meninjau pembangunan Pos Lintas Batas Negara di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (23/3/2016). 
 
Dengan demikian, tambah Jokowi, pembangunan tidak hanya berorientasi ke wilayah Jawa atau Jawa-sentris, tapi juga Kalimantan, Papua, Nusa Tenggara timur, dan lainnya.

Selain Pos Lintas Batas Negara (PLBN), percepatan pembangunan yang dikerjakan di wilayah perbatasan dilengkapi infrastruktur pendukung lainnya, salah satunya jalan raya. 
 
"Dulu jalan ini lebarnya hanya lima meter saja, sekarang sudah dua puluh meter," cetus Jokowi. 
 
Sehari sebelumnya, Selasa (22/3/2016),  Jokowi juga meresmikan Jembatan Pak Kasih di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau. Jembatan tersebut, merupakan salah satu prioritas infrastruktur yang pengerjaannya dipercepat. 
 
"Kenapa kita fokus dan prioritas pada infrastruktur, karena percuma ketika kita memberikan izin kepada investor, tapi jalan menuju lokasi tidak ada, pelabuhan untuk membawa barang tidak ada," tutur Jokowi. 
 
Oleh karena itu, harus ada percepatan mobilitas barang dan jasa, sehingga biaya transportasi lebih murah, dan berdampak pada harga komoditas. Masyarakat juga akan mendapat keuntungan dari pengembangan infrastruktur ini. (Penulis: Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×