kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,08   -10,42   -1.13%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jonan: Garuda harusnya punya Direktur Keselamatan


Kamis, 04 Juni 2015 / 05:22 WIB
Jonan: Garuda harusnya punya Direktur Keselamatan
ILUSTRASI. BMKG merilis peringatan dini cuaca hari ini Rabu (20/12) hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyayangkan insiden tergelincirnya pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-618 tujuan Jakarta-Makassar, Selasa (2/6/2015). Apalagi, kejadian pesawat tergelincir maskapai nasional itu tidak hanya sekali ini terjadi. Beberapa waktu lalu, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-7040 tujuan Denpasar-Lombok, juga mengalami kejadian serupa.

“Saya ngomong ke Dirut Garuda tadi, di-review lagi operasinya, penjadwalan kru, kokpit dan briefing, supaya bisa lebih hati-hati. Karena kok dua kali ini. Tapi alhamdulillah, tidak ada korban apa-apa,” kata Jonan saat berbincang dengan wartawan di ruang kerjanya, Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Dengan begitu, Jonan berharap ke depan tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan. “Kan sudah terjadi dua kali ini. Di Lombok over run, satu lagi hari lalu itu di Makassar,” kata mantan Dirut PT KAI (Persero) itu.

Bagi Jonan yang sudah berpengalaman sebagai kepala operator moda transportasi kereta api, keselamatan adalah poin utama. Itulah mengapa di KAI ada Direktur Keselamatan dan Keamanan. Sama halnya seperti di Kementerian Perhubungan, yakni di Ditjen Perkeretaapian yang juga memiliki Direktur Keselamatan, Ditjenka Kemenhub.

“Menurut saya sekelas Garuda harus ada direktur khusus yang menangani keselamatan, tapi sepertinya yang ada hanya direktur operasional. Sebesar Garuda, sebesar Lion, itu harus ada. Karena kalau over run itu kehilangan pendapatan berapa (mereka)? Pesawatnya harus nongkrong beberapa hari untuk pengecekan,” ujar Jonan.

Lebih lanjut dia bilang, jika insiden-insiden seperti ini tidak diperhatikan dan mendapat koreksi dari perusahaan jasa aviasi pelat merah itu, maka yang akan rugi adalah Garuda sendiri. “Jumlah direksi itu kewenangan korporasi (direksi) tapi menurut saya sebesar Garuda perlu ada direktur keselamatan,” ucapnya.

Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-618 rute Cengkareng-Ujung Pandang (Jakarta-Makassar) tergelincir di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, karena faktor cuaca.

“Ini faktor cuaca, sampai pesawat Garuda tergelincir di bandara saat mendarat. Hujan deras sekali sehingga landasan licin, tetapi tidak ada air yang menggenangi landasan,” kata perwakilan Bidang Humas Angkasa Pura 1 Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Rio Hendarto, yang dikonfirmasi pada Selasa (2/6/2015). (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×