Reporter: Ranimay Syarah, Azis Husaini | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) semakin serius menggenjot infrastruktur gas bumi di berbagai daerah. Kali ini, PGN siap mengalirkan gas bumi dari fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung alias Floating Strorage Regasification Unit (FSRU) Lampung pada Juli 2014.
Dengan biaya investasi sebesar US$ 250 juta, FSRU Lampung memiliki kapasitas tampung gas sebesar 240 mmscfd. Dalam pengerjaan proyek ini, PGN bekerjasama dengan Hoegh LNG Ltd dari Norwegia dan PT Rekayasa Industri.
Vice President Corporate Communication PGN Ridha Ababil menjelaskan, kapal FSRU yang sedang dikerjakan di Korea Selatan akan didatangkan ke Lampung pada bulan Mei mendatang. Targetnya, pada bulan Juli sudah bisa beroperasi.
Saat ini juga, PGN sudah membangun pipa sepanjang 100 kilometer (km). "Pemprov Lampung tidak ingin daerahnya dijadikan perlintasan gas saja, sementara mereka tidak dapat gas bumi, sehingga mereka menanyakan soal realisasi FSRU Lampung itu ke kami," ungkap dia kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Selama ini, distribusi gas bumi dari Blok South Sumatera West Java (SSWJ) dari Sumatra Selatan ke Jawa Barat tidak pernah mampir ke Lampung. Tak ayal, Pemprov Lampung ingin sekali mendapatkan gas bumi untuk keperluan rumah tangga, industri, listrik, hingga konversi BBM ke BBG.
Djoko Saputro, Direktur Teknik dan Pengembangan PGN berpendapat, pihaknya memang telah siap mengalirkan gas bumi ke Lampung tahun ini, namun mesti diakui bahwa pasar di Lampung belum bagus. "Pertumbuhan pasar masih kecil, terutama belum ada kepastian dari sektor listrik," kata Djoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News